Belum Setahun Dikerjakan, Bangunan SD Negeri di Pangaribuan Rusak Berat


belum setahun dikerjakan bangunan sd negeri di pangaribuan rusak berat
Taput, MISTAR.ID
Baru setahun dikerjakan, 1 unit ruang kelas baru di SD Negeri 173200 Silantom Tiga, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) terlihat rusak parah.
Bangunan plafon atau asbes sudah runtuh. Selain itu, dinding atau tembok ruangan juga sudah retak, bila tidak segera diperbaiki dikhawatirkan runtuh.
Dibangun pada akhir tahun 2022 dengan anggaran ratusan juta, kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Plafon bagian dalam ruangan dan luar ruangan sudah ambruk.
Baca juga:Miris! Siswa SDN 0405 Palas Belajar di Bangunan Sekolah Nyaris Roboh
Retakan tembok terjadi di beberapa sisi foto bangunan, mulai dari pondasi bawah hingga ke atas. Seperti sisi tembok depan yang terpajang bingkai foto Presiden dan Wakil Presiden, serta Bupati dan Wakil Bupati Taput.
Garis retakan tercetak jelas di antara bingkai foto tersebut. Retakan-retakan pada tembok ini berpotensi mengakibatkan gedung menjadi roboh, apalagi daerah Kabupaten Taput merupakan lintasan gempa bumi.
Awalnya, ruang kelas ini digunakan untuk ruang kelas. Namun sejak plafon runtuh ruangan ini tidak lagi digunakan sebagai ruang kelas. Pihak sekolah menjadikan sebagai sebagai ruang guru, meski khawatir bangunan plafon yang tersisa ikut terjatuh.
Yuli, siswa kelas V mengaku, sangat takut belajar di kelas tersebut, karena khawatir tertimpa plafon yang terjatuh.
Baca juga:Bangunan Tua yang Ambruk di SD Negeri Paluta Berusia 50 Tahun
Warga sekitar Jonas Siregar menyatakan, sangat kecewa dengan kondisi bangunan, pihak rekanan harus dituntut memperbaiki ruang kelas itu. Jonas mengatakan, melihat kondisi bangunan dinilai dikerjakan asal jadi.
“Siswa dan guru yang menggunakan ruang kelas, terancam nyawanya bila material bangunan jatuh menimpa mereka. Memohon penegak hukum tindak tegas pihak rekanan ,” pinta Jonas.
Kabid Pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Taput, Jefri Lubis menjelaskan, pihak Inspektorat telah memeriksa fisik bagunan dan bahkan telah dikenakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sebesar Rp 6 juta kepada perusahaan yang mengerjakan proyek itu.
“Demi kebaikan, pelaksana proyek seharus akan memperbaiki plafon yang rusak tersebut, kalau tidak perusahaan yang mengerjakan itu akan di blacklist,” jelasnya, pada Rabu (29/11/23).
Baca juga:Bangunan Belum Selesai, Proyek Kamar Mandi SD Negeri di Deli Serdang telah Diserahterimakan
Saat ditanya sumber dana proyek pembangunan sekolah itu, Jefri menjelaskan dari APBD tahun 2022 dengan pagu sebesar Rp 190 juta
Sementara Kadis Pendidikan Kabupaten Taput, Bontor Hutasoit menjelaskan, pembangunan RKB yang asbesnya roboh itu telah ditangani dan dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat. Menurutnya, penyebab roboh asbes sekolah tersebut diakibatkan gempa bumi yang terjadi tahun 2023.
“Kemungkinan penyebab robohnya asbes sekolah tersebut diakibatkan gempa bumi,” jelasnya. (fernando/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Dampak Perubahan Iklim