Medan, MISTAR.ID

Pemerhati sepak bola Sumut Indra Efendi Rangkuti angkat bicara perihal konflik di tubuh PSMS yang tak kunjung usai. Terlebih, setelah PSSI mencabut pengesahan Arifuddin Maulana sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI).

“Begini ya, kalau menurut saya masing-masing punya klaim kepemilikan ini. Biarlah hukum yang menyelesaikan itu,” ujar Indra saat dimintai tanggapannya, Minggu (28/8/22).

Indra mengatakan, dalam kasus ini baik PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus segera memberi jawaban yang jelas, PSMS mana yang diakui, karena mereka sebagai regulator Liga 2 musim 2022/2023. Dia mengingatkan, dalam kongres PSSI setahu dia sudah sudah jelas yang diakui oleh PSSI adalah kubu Kodrat Shah sesuai dengan rapat Exco PSSI.

Baca juga: Status Arifuddin Maulana Sebagai Dirut PT KMI Dicabut, Ini Kata Manajer PSMS

“Tapi kan sekarang kita bertanya, ada lagi keluar keputusan baru, dalam hitungan hari berubah. Apakah dalam PSSI nya ada miss komunikasi atau seperti apa sekarang ini?” katanya.

Indra mengatakan, PSSI juga harus memberi kejelasan posisi PSMS di Liga 2. Misalnya, kata Indra, pendaftaran pemain bisa lebih dulu dilakukan, sambil menunggu selesainya proses hukum atau seperti apa. Karena, kata dia, yang paling tahu dampaknya ke PSMS pasti PSSI, sebab mereka yang punya hajatan.

Dengan adanya polemik ini, Indra mengimbau kepada seluruh pecinta PSMS tidak usah banyak komentar. Dia mengajak seluruh suporter untuk menyerahkannya kepada PSSI dan proses hukum yang sedang berjalan. Menurut dia, berkomentar bukannya menyelesaikan masalah, malah menimbulkan suasana makin panas.

Indra juga berharap sebelum Liga 2 berjalan, PSSI harus memastikan pendaftaran pemain PSMS yang sudah dilaunching beberapa hari lalu diterima atau tidak.

Baca juga: Polemik di Tubuh PSMS Terjawab, PSSI Sahkan Arifuddin Dirut PT KMI

“Tentu kita berharap keputusan PSSI dan PT LIB dapat diterima oleh semua pihak dengan lapang dada, karena PT LIB dan PSSI yang menaungi sepak bola Indonesia. Untuk seluruh pecinta PSMS kita harap menunggu pernyataan resmi PSSI,” tukasnya.

Diketahui, PSSI mencabut pengesahan Arifuddin Maulana sebagai Dirut PSMS menyusul masih adanya proses hukum yang belum selesai di tubuh PT KMI. Pencabutan itu berlaku, Kamis (25/8/22) pukul 13.15 WIB.

‘Sehubungan dengan adanya proses hukum yang belum selesai di internal PT KMI, maka dengan ini PSSI mencabut sertifikat pengesahan official nomor 2883/PSSI/SR-OFFICIAL/VII-2022 atas nama Arifuddin Maulana sebagai Direktur’ tulis keterangan dalam lampiran tersebut. (ial/hm09)