Simalungun, MISTAR.ID

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Hatonduhan, Kabupaten Simalungun menghadapi tantangan jika musim hujan. Meski begitu, sejauh ini masih aman dan dapat beroperasi dengan baik.

Koordinator PLTMH Hatonduhan, Rony mengatakan, tantangan mereka adalah sampah dan batu. Sebab poros turbin kadang-kadang terganggu, karena tersumbat sampah dan batu yang terbawa air.

Rony menuturkan, agar 500 unit rumah tetap dapat menikmati aliran listrik dari PLTMH Hatonduhan, pihak pengelola harus selalu siaga.

Baca juga:PLTMH Hatonduhan, Penyuplai Listrik Ramah Lingkungan

“Kita selalu siaga 24 jam untuk pengoperasian di aliran sungai, sehingga jika diketahui ada yang mengalami kerusakan dapat segera diambil tindakan,” ujarnya kepada mistar.id, Minggu (1/9/24).

Dia menjelaskan, hambatan terbesar dari PLTMH adalah sampah saat musim hujan datang dan air surut ketika kemarau. Pasalnya, debit kecil tidak cukup untuk menghasilkan energi listrik.

“Saat hujan turun tak mengenal waktu, harus melihat kondisi mesin agar tak ada sampah mengganggu arus. Berhubung, suplai listrik bakal terganggu kalau arus air terhalang sampah,” katanya.

Baca juga:PLTMH Hatonduhan Hadapi Tantangan di Musim Hujan, Sampah Ganggu Mesin

Tambah Roy, selain itu untuk perawatan rutin dilakukan setiap 2 hari sekali. “Perawatan dilakukan untuk mengecek komponen atau peralatan yang digunakan pada PLTMH” pungkasnya.

Perlu diketahui, PLTMH Hatonduhan dapat beroperasi mengandalkan salah satu aliran sungai itu cukup deras, yang mengalir dari ketinggian dengan jumlah debit air per detiknya terus mengalir ke bawah bangunan.

Aliran itu memutar poros turbin mesin. Energi mekanik dihasilkan. Selanjutnya energi itu menggerakkan generator dan menghasilkan aliran listrik. (abdi/hm16)