Monday, March 17, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

Ephorus HKBP Sebut Banjir di Parapat Akibat Ulah Manusia

journalist-avatar-top
Senin, 17 Maret 2025 19.25
ephorus_hkbp_sebut_banjir_di_parapat_akibat_ulah_manusia_

Ephorus HKBP, Victor Tinambunan menyampaikan pernyataan terkait banjir di Parapat usai meninjau langsung kondisi korban terdampak. (f:indra/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Victor Tinambunan, menegaskan bahwa banjir yang melanda Kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/3/2025), bukanlah ujian dari Tuhan, melainkan akibat ulah manusia yang merusak lingkungan.

"Kami hadir dalam musibah ini, menemui korban, menyaksikan sendiri bagaimana suasananya. Ada 140 kepala keluarga terdampak, 12 rumah rusak berat. Banjir ini bukan yang pertama, tapi termasuk yang terparah. Kota Parapat lumpuh," kata Victor dalam konferensi pers di HKBP Parapat, Senin (17/3/2025), setelah meninjau langsung kondisi korban terdampak.

Banjir bandang pada Minggu (16/3/2025), terjadi setelah hujan mengguyur daerah itu selama empat jam dan mengakibatkan Sungai Batu Gaga meluap membawa air bercampur batu, dan lumpur merendam rumah warga, toko, serta fasilitas umum seperti RSUD Parapat dan Polsek Parapat.

Victor menyoroti perubahan drastis kondisi hutan di sekitar kawasan Danau Toba, yang menurutnya menjadi faktor utama meningkatnya risiko bencana.

"Kondisi hutan kita sudah sangat jauh berbeda, perubahan sangat drastis, perambahan hutan terjadi di mana-mana," ucapnya.

Menurut Victor, berbagai riset menunjukkan bahwa bencana ini bukanlah ujian dari Tuhan atau nasib masyarakat, melainkan dampak dari eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab.

"Siapapun yang terlibat, baik individu maupun pengusaha, harus kita pelajari. Ini kesalahan manusia," tuturnya tegas.

Di tengah keterbatasan HKBP, Ephorus berkomitmen untuk terus berperan dalam membebaskan masyarakat dari empat ancaman besar di antaranya, narkoba, judi, perdagangan manusia, dan bencana akibat perusakan lingkungan.

Terkhusus di daerah Danau Toba, Ephorus mengajak semua pihak untuk bersatu dan bersama, dalam mengumpulkan data, serta riset sebagai bahan untuk memperjuangkan keadilan ekologis.(indra/hm17).

REPORTER:

RELATED ARTICLES