Friday, January 31, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Wali Kota Siantar Targetkan Stunting Turun 14 Persen di 2024

journalist-avatar-top
By
Friday, November 17, 2023 15:31
22
wali_kota_siantar_targetkan_stunting_turun_14_persen_di_2024

wali kota siantar targetkan stunting turun 14 persen di 2024

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Siantar saat membuka Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting I Tahun 2023 yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Pemko Pematang Siantar, Jumat (17/11/23).

Susanti mengatakan, perjuangan mencegah dan menurunkan stunting tidak akan sulit selama koordinasi, komunikasi, dan kerjasama yang baik dari semua pihak dapat berjalan.

“Saya yakin, bila semua intervensi dilaksanakan secara optimal, target stunting 14 persen tahun 2024 secara nasional dan 8,96 persen di tahun 2024 untuk Kota Pematang Siantar, dapat dicapai bersama,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Susanti Ajak Warga Siantar Laksanakan GERMAS Secara Mandiri

Susanti menambahkan, stunting bukan sekadar masalah pertumbuhan fisik anak. Lebih dari itu, stunting merupakan hasil dari tidak kuatnya asupan gizi yang terjadi secara berkepanjangan atau penyakit infeksi yang kronis dan berulang.

Maka, dampak jangka panjangnya dapat mempengaruhi kualitas SDM Indonesia. Melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, lanjutnya, baik intervensi spesifik maupun sensitif, secara kolaboratif dan konvergen, diharapkan stunting dapat dicegah.

“Pemerintah di semua level administrasi dengan dukungan dari semua program dan sektor serta mitra dan stakeholders, sangat berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting,” tambahnya.

Menurut dr Susanti, audit kasus stunting merupakan upaya mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit.

Baca juga: Wali Kota Susanti Ingkar Janji, Masyarakat Gurilla Unjuk Rasa Bawa Keranda Mayat

“Termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas, dan baduta/balita,” sebut dia.

Audit kasus stunting diyakini memiliki dampak yang besar dan signifikan dalam percepatan penurunan stunting. Selain itu, kasus stunting adalah hambatan dari pengembangan sumber daya manusia yang harus diselesaikan.

“Karena bagaimanapun pembangunan fisik tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila sumber daya manusia yang ada tidak mumpuni,” tegas dr Susanti.

Susanti meminta kepada seluruh OPD, TPPS, perangkat kecamatan dan kelurahan agar berperan aktif dan serius dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Pematang Siantar. Lakukan inovasi terbaik dan menjalin sinergitas dan kolaborasi dengan lintas sektor, stakeholders, dan seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Minta Percepatan Proses Sertifikat Pasar Horas, Wali Kota Susanti Sambangi BPN Pematang Siantar

“Ke depan diharapkan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Pematang Siantar dapat terwujud. Sebab stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” pungkas dr Susanti. (Yetty/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap