Pengunjung Irian Siantar Parkir di Badan Jalan Timbulkan Macet


Kemacetan terjadi di Jalan Gereja lintas Pematangsiantar-Parapat (f:gideon/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Sepekan sejak pembukaan Irian Supermarket dan Departemen Store, arus lalu lintas dari Kota Pematangsiantar menuju Parapat terpantau padat, termasuk pada Sabtu (1/3/2025) siang, puluhan kendaraan menumpuk di Jalan Gereja, Kecamatan Selatan.
Seorang warga sekitar, Ari Hutagaol menuturkan, kondisi serupa sudah berlangsung pada arus sebaliknya. Pria pemilik toko klontong ini menyebut, puncak kemacetan biasanya pada malam hari.
"Padat kali kendaraan di dalam parkiran supermarketnya, maka pengunjung memilih parkir di badan jalan," kata Ari.
Ia mengatakan, biasanya pada akhir pekan, ruas jalan menuju Parapat ini padat kendaraan bermotor namun tidak separah saat ini.
"Banyak yang ragu-ragu masuk ke dalam supermarket, jadi membuat banyak kendaraan lain berhenti di belakangnya," ujarnya.
Kemacetan terparah, lanjut Ari bisa sampai ke Simpang 4 Jalan Gereja yang berjarak sekitar 1 km. Parahnya pengendalian arus lalu lintas hanya dilakukan petugas keamanan supermarket tanpa dilibatkan Kepolisian maupun Dinas Perhubungan.
Jika kemacetan terus-menerus terjadi, Ari berencana mengadu ke Polres Pematangsiantar, sebab kondisi itu merugikan nya dalam berjualan. "Gak ada jadi yang belanja ke sini, malas berhenti atau takut buat macet lagi," ucapnya.
Dia mengaku tidak keberatan dengan keberadaan supermarket tersebut, namun efek macet yang ditimbulkan harus segera diselesaikan. "Jadi nambah stress kalau lewat dari jalan ini," tuturnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Pematangsiantar, Ipda Friska Susana belum berhasil dikonfirmasi. Pesan singkat yang dikirim belum dibalas begitupun telepon juga tidak direspon. (gideon/hm17)