Komoditas Ini Naik Melejit Jelang Tahun Baru 2023, Sentuh Rp220 Ribu per Kilogram
Komoditas Ini Naik Melejit Jelang Tahun Baru 2023 Sentuh Rp220 Ribu Per Kilogram
Pematang Siantar, MISTAR.ID
Andaliman atau itir-itir adalah menjadi salah satu rempah yang paling banyak di cari orang saat jelang Natal dan tahun baru. Biasanya, masakan akan terasa kurang lengkap tanpa adanya andaliman dalam salah satu menu yang khas saat jamuan makan bersama keluarga.
Tapi jangan terkejut, komoditas rempah bumbu masakan khas Batak ini jauh lebih mahal dari harga semua jenis daging. Harga andaliman mencapai Rp200-220 ribu per kg.
Menurut seorang pedagang andaliman di pasar tradisional Dwikora Kota Pematang Siantar, mahalnya harga bumbu khas Batak Toba ini karena permintaan meningkat sejak sebelum Natal 2022. Selain itu, pasokan andaliman dari petani sedikit.
Baca juga:Andaliman Samosir Perlu Perlindungan Identitas Asal Komoditi
“Kalau normal biasanya itu dibawah Rp 100 ribu per kilonya. Naiknya harga andaliman ini sejak mau dekat hari Natal. Soalnya banyak yang meminta (pembeli-red), dan permintaan meningkat. Tapi pasokan dari petani tidak banyak, sedikit, makanya harganya naik,” kata Sariamah Purba, Sabtu (31/12/22).
Wanita yang sudah paruh baya ini berasal dari Raya, Kabupaten Simalungun. Ia bersama teman-temannya berdagang ke Pasar tradisional Dwikora Kota Pematang Siantar. Karena dia percaya masyarakat di kota ini sangat membutuhkan rempah berbentuk butiran yang sering disebut “merica Batak” ini.
Tak jauh beda dengan pedagang andaliman lainnya, Julpan Damanik. Dikatakannya, penyebab stok terbatas dari pada andaliman tersebut dikarenakan faktor cuaca. Selain itu, kalau bulan Desember dan Januari tidak musim buah.
Meski begitu, kata Julpan, harga andaliman akan kembali normal ketika memasuki bulan kedua atau ketiga pada tahun depan. Dimana, pohon andaliman kembali berbuah lebat.
Baca juga:Harga Komoditas Naik, Permintaan Turun 50 Persen
“Stok andaliman sekarang tidak bisa menutupi dari banyaknya orang yang membeli. Panennya cuma sedikit. Tapi kalau dua atau tiga bulan lagi, barangkali sudah tersedia banyak. Harga pun bisa normal kembali,” pungkas Julpan.
Seorang konsumen yang baru saja membeli andaliman bernama, Ika (26) mengaku terpaksa harus membeli andaliman untuk usaha kuliner miliknya. Sensasi ciri khas rasa pedasnya sangat menggigit dan getir di lidah, efek pedasnya andaliman inilah yang membuat pelanggannya bikin nagih.
“Saya sudah memprediksikan akan mahal, tapi mau gimana lagi. Kalau tak pakai andaliman, saya ganti dengan merica biasa, pelanggan kami sudah mengerti. Karena ada andaliman inilah yang buat pelanggan jadi nagih terus ke rumah makan kami,” ujar Ika. (yetty/hm06)
PREVIOUS ARTICLE
Sambal Embe Khas Bali, Pendamping Menu Bakaran Sambut Tahun Baru