Gawat! Harga Andaliman Tembus Rp300 Ribu per Kilogram
Gawat Harga Andaliman Tembus Rp300 Ribu Per Kilogram
Pematang Siantar, MISTAR.ID
Harga Andaliman maupun itir-itir atau dikenal dengan sebutan ‘Merica Batak’ di Kota Pematang Siantar merangkak naik dalam dua pekan terakhir. Harga di tingkat pedagang sampai tembus Rp300.000 per kilogram (kg).
Seorang pedagang bernama Jenifer mengatakan, harga Andaliman naik bertahap setiap harinya. Dimana normalnya harga Andaliman berada di kisaran Rp100.000 hingga Rp150.000 per kg. Hari ini salah satu rempah yang paling banyak dicari orang saat jelang Natal dan Tahun Baru itu berada di angka dua kali lipat dari harga biasanya.
“Sebenarnya harga Andaliman ini sebelumnya paling murah itu Rp80.000 kalau gak Rp150.000 per kg untuk yang masih fresh. Mulai naiknya minggu-minggu kemarin,” ujarnya saat ditemui Mistar.id di Pasar Tradisional Dwikora, Kamis (26/10/23).
Menurut Jenifer, harganya Andaliman lebih mahal dari cabai merah dikarenakan permintaan rempah bumbu untuk masakan khas Batak ini mulai meningkat sejak sebelum Natal 2023. Selain itu, pasokan Andaliman dari petani masih sedikit.
“Sejak mau dekat hari Natal, ini saja sudah mulai banyak pembeli yang meminta. Tapi pasokan dari petani yang di Toba masih sedikit, kalau dari Siantar mana ada. Di hutan-hutan ini tumbuh kebanyakan, itulah kawasan Danau Toba, di Balige pun ada,” ucapnya.
Baca Juga : Harga Sembako di Pasar Tradisional Siantar Banyak yang Kompak Turun
Hal yang sama diungkapkan pedagang lain di pasar tersebut, yakni Boru Sirait. Wanita itu mengaku sudah berdagang Andaliman dan juga rempah bumbu lainnya yang khusus untuk masakan khas Batak, seperti bawang Batak (Lokio), rias atau sebutan kecombrang, asam gelugur, dan lainnya ini sejak 15 tahun lalu.
“Harga andaliman ini musiman. Kadang bisa turun dan sebaliknya. Salah satu alasannya harga Andaliman mahal adalah lokasi tanam Andaliman yang tidak sembarangan. Rempah ini dikenal hanya tumbuh di hutan Sumatera Utara, khususnya kawasan Danau Toba. Tapi, di Raya juga adanya,” ujarnya.
Boru Sirait menjelaskan, perbedaan Andaliman Toba dengan Raya adalah bentuk dan warnanya. Dimana, warna Andaliman yang bagus itu berasal dari Toba yaitu agak kemerahan. Sedangkan yang dari Raya, itu warna hijau pekat.
“Kalau rasa pasti lebih enak yang dari Toba, karena aroma kuat dan rasa sangat khas. Membuat cita rasa masakan lebih otentik dan pedas yang menggigit. Kalau yang dari Raya tidak terlalu mangitir (pedas dan pedar). Makanya yang mahal itu Andaliman Toba,” ungkapnya.
Menurutnya, mahalnya harga Andaliman disebabkan karena stok terbatas akibat faktor cuaca. ” Ini musim hujan, buahnya pun tidak lebat (banyak). Karena suamiku sering juga ikut mengambil Andaliman ke Toba. Selain itu, kalau bulan Desember dan Januari tidak musim buah,” pungkasnya. (yetty/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Jokowi Turun Tangan, Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran