Ada yang Berdiri Tahun 1908, Berikut 5 Masjid Tertua di Kota Pematangsiantar


Masjid Raya Jalan Masjid, Timbang Galung. (f: gideon/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kota Pematangsiantar memiliki jumlah penduduk sebanyak 278.325 jiwa berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2024. Mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam dengan jumlah 127.120 jiwa.
Dilansir dari Mahesa Institute, Islam masuk ke pedalaman Sumatera bagian utara ketika memasuki abad ke-19 Masehi yang dibawa oleh pasukan Paderi. Islamisasi juga menjangkau ke Tanah Simalungun, salah satunya Pematangsiantar.
Pematangsiantar dahulunya merupakan pusat dari Kerajaan Siantar. Agama Islam diperkirakan sampai ke Pematangsiantar dibawa oleh para pedagang yang berasal dari Kerajaan Melayu yang melakukan aktivitas perdagangan sampai ke daerah Pematangsiantar.
Namun tahu kah kamu, Masjid tertua di Kota Pematangsiantar? Berikut daftar 5 Masjid tertua di Pematangsiantar dilansir dari berbagai sumber:

Masjid AL-Hanif Jalan Ade Irma Suryani (f:gideon/mistar)
1. Masjid AL-Hanif
Masjid ini terletak di Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara. Berdiri sejak tahun 1908, Masjid ini tidak banyak mengalami perubahan. Dibangun di atas tanah seluas 800 m², Masjid AL-Hanif tidak banyak mengalami perubahan.
Salah seorang pengurus ketika ditemui, Rabu (5/2/25) mengatakan, Masjid ini hanya dicat jika warna bangunannya sudah mulai pudar. Setiap waktu salat, Masjid AL-Hanif mampu menampung 500 jamaah, dengan perkiraan 300 orang di lantai satu dan 200 orang lantai dua.

2. Masjid Raya
Dibangun sejak tahun 1911, Masjid Raya menjadi yang terbesar di Kota Pematangsiantar. Lokasinya terletak di Jalan Masjid, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat. Memiliki luas lahan 2.000 m2 dengan luas bangunan 400 m2, Masjid Raya mampu menampung 1.100 orang jamaah dan telah direnovasi sebanyak 4 kali.
Lahan Masjid Raya hibah dari Raja Sang Naualuh Damanik, dan pembangunannya digagas 3 tokoh, yakni Tuan Syah Abdul Jabbar Nasution, Hamzah Harahap dan Pangulu Hamzah Daulay.
Masjid Raya dibuat hampir menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Ditopang 4 tiang pilar berukuran besar dengan dinding porselen dan lantai marmer menambah kemegahan masjid kebanggaan Kota Pematangsiantar ini.

Masjid Nurul Hikmah Jalan Cipto, Siantar Selatan. (f: gideon/mistar)
3. Masjid Nurul Hikmah
Masjid ini menjadi salah satu ikon toleransi di Kota Pematangsiantar yang didirkan pada tahun 1926. Terletak di Jalan Cipto, Kecamatan Siantar Selatan, masjid ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk mayoritas Tionghoa.
Masjid Nurul Hikmah dibangun di atas lahan seluas 925 m², dan tidak pernah direnovasi. Saat ini pengurus tengah mengumpulkan dana untuk melakukan pemugaran terhadap salah satu cagar budaya Kota Pematangsiantar ini.

Masjid Taqwa Jalan Merdeka. (f: gideon/mistar)
4. Masjid Taqwa Jalan Merdeka
Masjid Taqwa menjadi pionir Muhammadiyah di Kota Pematangsiantar. Masjid ini didirikan tahun 1934 di Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat.
Masjid ini direnovasi pada tahun 2015 dengan menelan biaya Rp25 miliar, sehingga menjadi salah satu Masjid tebesar di Pematangsiantar dengan dua lantai.
Pelaksanaan ibadah salat dilaksanakan di lantai dua dengan kapasitas 500 orang, sementara lantai satu dijadikan pusat perkantoran dan aula pertemuan.

Masjid Taqwa Jalan Pattimura Bawah. (f: gideon/mistar)
5. Masjid Taqwa Jalan Pattimura
Masjid Taqwa yang terletak di Jalan Pattimura Bawah, Kelurahan Tomuan ini didirikan tahun 1935. Lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk dengan luas tanah 400 m², dan mampu menampung sekitar 300 jamaah.
Pada tahun 2001, Yayasan Pakistan India Muslim Pematangsiantar-Simalungun mewakafkan menara Masjid Taqwa, sehingga menambah kemegahan Masjid. (gideon/hm24)