Monday, March 3, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Perubahan Iklim Sebabkan Populasi Tikus di Perkotaan Melonjak

journalist-avatar-top
By
Minggu, 2 Maret 2025 10.21
perubahan_iklim_sebabkan_populasi_tikus_di_perkotaan_melonjak

Tikus. (f: ist/mistar)

news_banner

New York, MISTAR.ID

Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada mencairnya es, peningkatan suhu, atau kontaminasi makanan laut, tetapi juga menyebabkan lonjakan populasi tikus di berbagai kota besar di dunia.

Menurut laporan Mental Floss, Minggu (2/3/2025), populasi tikus di daerah perkotaan meningkat secara signifikan, terutama akibat perubahan iklim. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances meneliti keberadaan tikus di 16 kota besar, termasuk Tokyo, Amsterdam, Toronto, dan New York.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi tikus melonjak di 11 kota, dengan Washington DC, San Francisco, Toronto, dan New York mengalami peningkatan paling drastis. Di Washington DC, jumlah tikus meningkat lebih dari 300 persen dalam satu dekade terakhir, sementara New York mengalami lonjakan sebesar 162 persen.

Sebaliknya, hanya tiga kota yang mencatat penurunan populasi tikus, yaitu Tokyo (Jepang), Louisville, dan New Orleans (Amerika Serikat).

Jonathan Richardson, peneliti utama dari University of Richmond, menjelaskan bahwa perubahan iklim mempengaruhi pola hidup tikus.

Musim dingin yang semakin hangat membuat mereka lebih sering berada di atas tanah untuk mencari makanan. Dengan tambahan waktu mencari makan, siklus reproduksi tikus meningkat, sehingga populasi mereka pun bertambah dengan cepat.

“Selain perubahan iklim, faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan populasi tikus adalah tingginya kepadatan penduduk, hilangnya vegetasi, dan berkurangnya anggaran pemerintah untuk pengendalian tikus,” kata Jonathan, dilansir dari detikedu, Minggu (2/3/2025).

Selain risiko kesehatan, keberadaan tikus yang berlebihan juga menyebabkan berbagai kerusakan, seperti merusak barang-barang dan infrastruktur.

Richardson menekankan bahwa solusi utama untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menyediakan sumber daya dan peralatan yang lebih baik bagi tenaga pengendali hama di perkotaan.

"Faktor lingkungan memungkinkan tikus berkembang biak, oleh karena itu, pengelola hama kota harus dibekali dengan sumber daya dan peralatan yang mereka butuhkan," ujarnya. (detik/hm20)

RELATED ARTICLES