Penelitian Ungkap AI Sering Beri Jawaban yang Salah


AI. (f: ist/mistar)
Bogota, MISTAR.ID
Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa alat pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI) sering memberikan jawaban yang salah.
Columbia Journalism Review (CJR) melakukan penelitian dengan menguji delapan alat AI. Dalam pengujian tersebut, chatbot diberikan kutipan dari sebuah artikel dan diminta mengidentifikasi judul artikel, penerbit asli, tanggal publikasi, serta URL yang sesuai.
Hasilnya, lebih dari 60% jawaban yang diberikan chatbot terbukti tidak akurat. Kesalahan yang ditemukan beragam, mulai dari spekulasi tanpa dasar, memberikan jawaban yang salah, menemukan tautan atau sumber yang tidak relevan, hingga mengutip versi bajakan dari artikel asli.
"Sebagian besar alat yang kami uji memberikan jawaban tidak akurat dengan tingkat kepercayaan yang mengkhawatirkan. Mereka jarang menggunakan frasa seperti 'tampaknya' atau 'mungkin' serta jarang mengakui keterbatasan informasi dengan pernyataan seperti 'Saya tidak dapat menemukan artikel yang tepat'," demikian pernyataan dari CJR, dikutip oleh Mashable, Rabu (19/3/2025).
Kekeliruan ini menjadi perhatian karena semakin banyak orang yang mengandalkan AI untuk mencari informasi. CJR mencatat bahwa 25% warga Amerika kini lebih memilih AI dibandingkan mesin pencari tradisional.
Sementara itu, Google sebagai pemimpin industri pencarian terus mendorong penggunaan AI di kalangan masyarakat. Perusahaan ini bahkan telah mengumumkan rencana untuk memperluas tinjauan AI dan menguji hasil pencarian yang sepenuhnya berbasis kecerdasan buatan.
Studi CJR ini menambah bukti bahwa AI belum sepenuhnya akurat dalam memberikan informasi. Dengan meningkatnya integrasi AI ke dalam berbagai layanan, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan mempercayai informasi yang diberikan oleh teknologi ini. (mashable/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Google Gemini AI Bisa Hapus Watermark