Dairi, MISTAR.ID

Fungsi Panwaslu Kecamatan Sidkalang menjadi pertanyaan banyak orang, menyusul ditemukannya sejumlah kejadian khusus yang harus diperbaiki pada pleno rekapitulasi perhitugan suara di tingkat PPK Sidikalang, Rabu(21/2/24).

Dari temuan sejumlah kejadian khusus tersebut, diantaranya penulisan jumlah suara pada pleno tidak sesuai dengan berita acara C1. Selain itu, penulisan angka dengan terbilang (contoh dalam angka 11 suara), ditulis satu-satu, bukan sebelas.

Adapun tujuan perbaikan penulisan pada pleno tersebut para saksi parpol, PPK, dan Panwascam terlebih dahulu melakukan musyawarah. Akan tetapi, saat dimintai tanggapannya, pihak Panwascam Sidikalang hanya mengembalikan kepada saksi parpol dan PPK, dengan alasan mereka tidak memiliki C1 sebagai data pembanding.

Hal itu diakui Kordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas KPU Dairi, Vikram Berutu, sesuai pengakuan Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Penyelesaian Sengketa, pada pleno PPK yang digelar menggunakan dua panel Sirekap di seputaran Aula Kantor Camat Sidikalang, hari ini.

Baca Juga : Dugaan Pelanggaran Pemilu Saat Kampanye di Dairi Resmi Dilaporkan ke Bawaslu

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Bawaslu Dairi, Lindawati Simajuntak mengatakan, salinan C1 harus ada dipegang Panwascam di pleno PPK, dan mereka yakini itu ada pada petugas.

“Namun sebelumnya, pada Kamis (15/2/24) kami meminta salinan C1 yang ada pada Panwascam untuk difoto copy, setelahnya dikembalikan,” ujar Lindawati tanpa merinci lebih jauh.

Terpisah, Ketua Panwascam Sidikalang Burhanuddin Simanjorang mengatakan, jika Bawaslu Dairi ingin mendapatkan salinan C1 bisa memintanya kepada mereka.

“Yang lupa ingatannya dia itu. Salinan sedang kami rekap. Bilang aja, kalau dia butuh bisa dimintanya ke staf saya,” pungkasnya.

Namun, ketika ditanya kembali soal salinan C1 asli yang diterima Panwascam dari KPPS dan PTPS memang diserahkan langsung ke Bawaslu, Burhanuddin tidak menjawab lagi. (manru/hm24)