Medan, MISTAR.ID

Tim Hukum pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prof Ridha-Abdul Rani akan membuat laporan resmi ke Kantor Bawaslu Kota Medan karena tak terima dengan banyaknya alat peraga kampanye (APK) yang dirusak.

Dalam laporannya nanti, Tim Hukum Ridha-Rani meminta Bawaslu Kota Medan untuk mengusut tuntas pengrusakan yang terjadi.

“Kita minta ini diusut tuntas. Kita ingin ini diteruskan ke Gakkumdu dan diproses pidana. Rencananya siang ini kita lapor ke Bawaslu sambil membawa semua bukti-buktinya,” tegas Tim Hukum Ridha-Rani, Rion Arios saat dikonfirmasi Mistar, Senin (11/11/24).

Rion menjelaskan, berdasarkan pendataan saat ini, hampir 50 APK yang dirusak orang tak bertanggungjawab dan tersebar di 11 kecamatan di Kota Medan.

Baca juga:Kampanye Akbar Ridha-Rani, Pastikan Ada Nasi Panas di Setiap Rumah

“Ini tim kita masih terus berkeliling di lapangan mencari APK yang dirusak. Kita meyakini jumlahnya akan terus bertambah. Sebab, sudah ada beberapa yang ditemukan tim kita lagi, hanya saja bukti foto ataupun videonya belum dikirim ke saya. Jadi kejadiannya hampir menyeluruh di semua kecamatan,” jelas Wakil Sekretaris Pemenangan Ridha-Rani ini.

Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Medan, Fachril Syahputra saat dikonfirmasi mengaku bahwa pihaknya terbuka bagi seluruh warga Kota Medan yang ingin melaporkan adanya dugaan pelanggaran Pilkada Medan 2024.

“Selama masih berdomisili dan memiliki KTP Kota Medan, siapapun berhak melapor dan akan kita terima. Untuk yang infonya akan ada laporan dari Tim Hukum paslon nomor urut 2, sejauh ini belum ada masuk,” katanya.

Dalam melakukan pelaporan, Fachril juga mengingatkan masyarakat untuk membawa bukti pendukung.

“Buktinya disertakan, nanti akan kita kaji lagi. Jika memang terbukti secara materiil dan formil, pasti kita tindaklanjuti,” tutupnya. (rahmad/hm17)