Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Racun Tikus Jadi Penyebab Kematian Sopir Bus di Kisaran

journalist-avatar-top
By
Thursday, December 19, 2024 21:06
0
racun_tikus_jadi_penyebab_kematian_sopir_bus_di_kisaran

Racun Tikus Jadi Penyebab Kematian Sopir Bus Di Kisaran

Indocafe

Asahan, MISTAR.ID 

Misteri kematian seorang sopir bus KUPJ di sebuah warung di Komplek Ruko Graha Kisaran, Asahan, Sumatera Utara akhirnya terungkap.

Investigasi yang dilakukan Polres Asahan mengungkap bahwa korban, yang awalnya dilaporkan meninggal karena sakit, ternyata menjadi korban pembunuhan dengan modus racun tikus yang dicampurkan dalam minuman.

Insiden ini bermula pada Selasa (17/12/24) dini hari ketika korban ditemukan tewas oleh Rahmad (21) pekerja di warung tersebut. Rahmad melaporkan kejadian itu kepada pemilik warung, yang kemudian menghubungi pihak rumah sakit dan kepolisian tanpa menaruh curiga.

Namun, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan visum di Rumah Sakit Umum Kisaran mengungkap kejanggalan. Menurut Kanit Jatanras Polres Asahan, IPDA Supangat, terdapat luka di bagian mulut serta tangan korban yang menunjukkan indikasi kekerasan.

Baca juga: Sopir Bus di Kisaran Tewas di Warung, Polisi Ungkap Motifnya

“Korban tidak tewas karena sakit seperti yang dilaporkan, melainkan akibat tindakan pembunuhan yang direncanakan,” ungkap IPDA Supangat dalam keterangannya, Kamis (19/12/24).

Setelah dilakukan interogasi mendalam, Rahmad akhirnya mengakui bahwa ia menjadi pelaku pembunuhan. Motifnya adalah sakit hati terhadap ucapan korban yang dianggap menghina. Dalam pengakuannya, Rahmad menjelaskan bahwa ia mencampurkan racun tikus ke dalam minuman korban.

Setelah korban mulai lemas akibat efek racun, Rahmad melanjutkan aksinya dengan memukul korban menggunakan besi dan kayu yang sudah ia siapkan sebelumnya. Setelah memastikan korban meninggal, ia berpura-pura melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik warung dengan alasan korban mengalami kejang-kejang.

Polres Asahan kini menahan Rahmad untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selain itu, polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menggelar pra-rekonstruksi di lokasi kejadian guna memperkuat kronologi dan bukti kasus ini.

“Proses hukum terus berjalan. Kami akan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar IPDA Supangat. (perdana/hm25)

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji