Wednesday, February 5, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Polisi Tunggu Hasil Dokter Forensik untuk Pastikan Kematian Ardiansyah

journalist-avatar-top
By
Wednesday, February 5, 2025 19:32
45
polisi_tunggu_hasil_dokter_forensik_untuk_pastikan_kematian_ardiansyah_

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan saat memberikan penjelasan. (f: putra/mistar)

Indocafe

Deli Serdang, MISTAR.ID

Hingga saat ini polisi masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap jenazah, Ardiansyah (37), pasca ekshumasi yang baru saja selesai dilakukan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan menerangkan, pihaknya masih ingin memastikan penyebab kematian Ardiansyah. Pihaknya pun belum mengidentifikasi pelaku.

"Kita belum mengidentifikasi pelaku. Kita baru mau mencari penyebab," ujarnya ditemui di depan makam Ardiansyah, Rabu (5/2/25).

Dijelaskannya, ekshumasi dilakukan pihaknya beserta dokter forensik terkait laporan Nurmalia yang meyakini jika anaknya tewas diduga karena penganiayaan. Laporan itu dilayangkan Nurmalia, Kamis (30/1/25).

"Dugaan penganiayaannya estimasi terjadi pada 20 Agustus 2024. Kemudian pada masa perawatan dan meninggal pada 20 Desember 2024. Kemudian baru dilaporkan resmi sebagai korban penganiayaan atau menyatakan sebagai korban penganiayaan pada 30 Januari 2025," jelas Gidion.

Proses pembongkaran jenazah Ardiansyah itu, kata Gidion, merupakan standard operasional penyidikan yang harus dilakukan untuk meyakinkan penyebab kematiannya.

"Titik kritisnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. Supaya tidak menjadi persepsi dan meyakinkan bahwa sebab-sebab kematiannya jelas, maka kita lakukan pemeriksaan terhadap jenazah," lanjutnya.

Menurut Gidion, pihaknya juga masih meminta keterangan Nurmalia terkait kematian Ardiansyah. Pasalnya, hal ini merupakan bagian dari laporan Nurmalia pasca dugaan penganiayaan yang dilakukan Leo Situmorang.

"Masih Nurmalia. Karena langkah awalnya ini yang kita lakukan. Karena ini terkait laporan yang sebelumnya terhadap korban Nurmalia dan putranya M Arwin. Maka ini berlanjut, masih satu rangkaian peristiwa ini. Data awal ada, maka kita memastikan ada tidaknya kekerasan dalam menjadi penyebabnya kematian yang bersangkutan," jelasnya.

Disinggung dugaan penyebab lain atas kematian Ardiansyah, Gidion belum dapat memastikan. Menurutnya, hal itu akan terjawab setelah tim dokter forensik selesai melakukan pemeriksaan. Namun, Gidion juga tidak menampik jika Ardiansyah memiliki riwayat penyakit asam lambung. "Kalau dari rekam medis iya (asam lambung). Kalau pendarahan di otak ini masih mau kita buktikan ada atau tidak," lanjutnya.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu menambahkan, setelah dikatakan mendapat penganiayaan menggunakan helm, Ardiansyah sempat mendapat perawatan selama empat bulan. "Bertahap (perawatan), rawat-pulang, rawat-pulang. Banyak jeda yang terjadi, maka kita harus pastikan apa sih yang menjadi penyebab kematiannya," jelasnya.

Leo Situmorang Buat Laporan ke Polrestabes Medan

Terkait laporan Leo Situmorang di Polrestabes Medan, Gidion Arif membenarkannya. Dikatakan orang nomor satu di Polrestabes Medan itu, Leo Situmorang melaporkan dugaan penganiayaan.

"Iya, ada laporannya. Terlapornya buk Nurmalia," akunya sambil meninggalkan Mistar.

Di tempat yang sama, Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson M Sitompul mengatakan bahwa pihaknya belum menetapkan Leo Situmorang sebagai tersangka. "LS masih terlapor. Karena penyidiknya lagi ada yang urgent di Jawa barat. Mungkin nanti setelah pulang, kita akan gelar perkara untuk penetapannya," jelasnya.

Disinggung terkait senjata yang dimiliki Leo Situmorang, Jhonson menjelaskan bahwa itu merupakan Air Shoftgun. Pihaknya pun telah menahan Shoftgun tersebut. "Perlu kita luruskan, itu bukan senjata api, melainkan air softgun. Kalau air softgun itu diakuinya dimilikinya dan itu sudah kita amankan. Untuk legalitasnya nanti kita tanyakan ke Perbakin," pungkasnya. (putra/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar