Pasca Penyerangan yang dilakukan Oknum TNI di Sibiru-biru, Warga Trauma-Takut
Pasca Penyerangan Yang Dilakukan Oknum Tni Di Sibiru Biru Warga Trauma Takut
Deli Serdang, MISTAR.ID
Peristiwa penyerangan yang berujung aksi pembantaian di Dusun III dan Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, yang dilakukan oleh puluhan anggota TNI-AD, Jumat (8/11/24), meninggalkan luka yang cukup mendalam bagi masyarakat di sana.
Selain rasa takut, khawatir hingga trauma kini masih membayangi pikiran warga. Pasalnya, TNI-AD yang dibentuk untuk melindungi negara dan warga masyarakat, malah sebaliknya, melakukan pembantaian tanpa ampun ibarat senjata makan tuannya.
Binawati Sembiring, Kepala Dusun III Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deli Serdang mengatakan, hingga saat ini masih banyak warga yang merasa ketakutan akibat kejadian itu.
“Kalau dibilang masih takut ya masih takut hingga saat ini. Melintas ke arah sana pun masih banyak warga yang was-was,” ujarnya, Senin (11/11/24) sore.
Diceritakan Binawati, penyerangan yang berujung pembantaian itu terjadi, Jumat (8/11/24), malam sekitar pukul 22.00 WIB. Puluhan pria berbadan tegap dan rambut cepak mendatangi Dusun IV dan Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, dengan menggunakan kendaraan roda dua berknalpot brong.
Baca Juga : Kericuhan TNI dan Warga di Sibiru-biru, Kodam I/BB: Diusut Hingga Tuntas
Setibanya di sana, para pria tegap itu mendatangi rumah warga satu per satu hingga membuat situasi semakin mencengkam. Dengan nada penuh ancaman, para pria itu (personel TNI-AD) mendatangi rumah warga dengan alasan ingin mencari seseorang.
Setelah mencari target mereka dan tidak ditemukan, mereka menganiaya warga sekitar, terutama untuk pada laki-laki. “Jadi setiap ada laki-laki yang lewat mereka tarik dan mereka pukuli. Hingga satu orang meninggal dunia,” ujar Binawati.
Adapun identitas warga sipil yang tewas itu atas nama Raden Barus (62) warga Dusun III Desa Selamat. Dia meninggal dunia dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Selain Raden, tercatat ada 8 orang lainnya alami luka berat dan kini sedang dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan. Binawati menambahkan, selain laki-laki ada perempuan hingga anak-anak yang masih di bawah umur alami luka-luka akibat kejadian itu.
Baca Juga : 33 Oknum TNI Terlibat Kericuhan di Sibiru-biru Diperiksa Pomdam
Priska Peranginangin (35) warga Dusun III, Desa Selamat, turut bercerita tentang kejadian memilukan itu. Kata Priksa, dirinya juga menjadi korban keganasan para pelaku saat itu.
Akibatnya, dia (Priska) mengalami luka lecet di bagian jari-jari tangan, hingga luka lebam di bagian rusuk akibat terjatuh lantaran didorong oleh para pelaku. “Jadi saat kejadian saya baru datang mau pulang ke rumah. Tiba-tiba di depan ada rame-rame gitu. Terus begitu saya berhenti saya didorong oleh para pelaku,” kenangnya.
Setelah didorong dan terjatuh, Priska langsung melarikan diri dan bersembunyi di rumah warga. Diceritakan dia, suasana kala itu pun semakin memanas setelah para pelaku melontarkan kalimat-kalimat ancaman.
“Jadi mereka mengancam. Selamatkan keluarga masing-masing, kalau gak akan menjadi sasaran,” ujar Priska menirukan ancaman yang dilontarkan oleh para pelaku. (matius/hm24)