Kapolres Labuhanbatu Diperiksa Propam Polda Sumut


Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto. (f:matius/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Bernhard L. Malau, diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut, terkait video viral bandar sabu Endar Muda Siregar yang mengaku memberikan setoran ke polisi.
Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyebut, setelah pengakuan Endar viral di media sosial, ia telah menurunkan Propam Polda Sumut, untuk memeriksa Kapolres Labuhanbatu dan anggotanya.
Namun kata Whisnu, saat hasil dari pemeriksaan tersebut belum ada. “Labuhanbatu lagi diperiksa propam. Belum ada hasil, nanti propam jelaskan,” ujar Whisnu, Senin (24/2/2025) di Polda Sumut.
Dijelaskan Whisnu, adapun personel polri yang diperiksa antara lain, Kapolres Labuhanbatu, Kasat Narkoba dan anggota lainnya.
“Sudah kita periksa semua, mulai dari Kasat nya, Kapolres sudah kita periksa benar atau tidak,” ucap Whisnu.
Perwira tinggi polri itu menegaskan, dalam kasus ini tidak ada yang ditutup-tutupi oleh pihaknya. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan fakta-fakta penyidikan.
“Tidak kita tutupi, pokoknya kalau anggota saya salah, tindak. Kalau benar jangan dong, itu komitmen, sederhana pikiran saya, salah tindak,” ujarnya mengakhiri.
Untuk diketahui, sebuah video berdurasi pendek viral di media sosial. Dalam video itu, seorang terduga bandar narkoba atas nama Endar Muda Siregar mengaku telah memberikan sejumlah uang kepada sejumlah pejabat Polres Labuhanbatu sebagai uang tutup mulut (Upeti), mulai dari Kapolres, Kasat Narkoba, Kanit hingga anggota.
Dilihat dalam video pernyataannya, Endar Muda Siregar alias Endar mengklaim bahwa ia memberikan uang kepada pejabat kepolisian dengan rincian Rp80 juta untuk kasat, Rp20 juta untuk kanit, dan Rp8 juta untuk tim.
Untuk itu, Endar Muda Siregar meminta Presiden Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelidiki keterlibatan aparat kepolisian dalam dugaan penerimaan uang tersebut. Video pengakuan itu diduga diambil (Direkam) setelah Endar selesai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Rantauprapat.
"Saya itu membayar di Mapolres Labuhanbatu, berjumlah sekitar Rp160 juta setiap bulannya," ujar Endar Muda Siregar dari balik jeruji sel. la juga membeberkan terkait dengan pembagian uang tersebut.
"Yang Rp80 juta, untuk kasat. Kategorinya ketua kelas, kemudian untuk Kanit Rp20 juta, dan untuk tim Rp8 juta perbulan," tuturnya.
Kata Endar, uang tersebut diserahkan langsung kepada oknum petugas berinisial R pada tanggal 10 setiap bulannya. (matius/hm25)