UIN Alauddin Makassar Jadi Pabrik Uang Palsu
Uin Alauddin Makassar Jadi Pabrik Uang Palsu
Makassar, MISTAR.ID
UIN Alauddin Makassar menjadi tempat mencetak uang palsu dan melibatkan Kepala Perpustakaan, Andi Ibrahim. Andi dan sindikatnya diketahui membeli mesin pencetak uang palsu senilai Rp 600 juta untuk menjalankan aksinya.
Akibat peredaran uang palsu ini, sejumlah warga mulai menyadari bahwa sebagian uang yang mereka miliki diduga palsu. Bahkan, ada warga yang mengaku mendapatkan uang palsu dari mesin ATM. Hal ini memicu pertanyaan tentang kemampuan teknologi ATM dalam mendeteksi uang palsu.
Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa ATM modern sebenarnya telah dilengkapi kemampuan mendeteksi uang palsu.
“ATM penerima setoran tunai menggunakan teknologi khusus, seperti pendeteksian ukuran uang, ultra violet, sensor infra merah, dan pemindai uang berbasis aplikasi. Semua proses ini terjadi dalam hitungan mikro detik,” kata Alfons, dilansir dari detikcom, Selasa (24/12/24).
Baca juga: Edarkan Uang Palsu, Warga Riau Divonis 4 Tahun Penjara di PN Medan
Ia menambahkan bahwa kemungkinan mendapatkan uang palsu dari ATM sangat kecil. Namun, kasus pembuatan uang palsu di UIN yang melibatkan oknum bank menjadi perhatian serius.
“Modus ini memungkinkan uang palsu dicampur dengan uang asli dan disebarkan melalui bank, yang bisa menyebabkan kekacauan dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap uang yang beredar,” ujarnya.
Kasus ini tidak hanya mengacaukan ekonomi tetapi juga memengaruhi keseimbangan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan di luar kendali pemerintah.
Sementara itu, seorang warga berinisial AM (25) di Maros, Sulawesi Selatan, mengaku mendapatkan tiga lembar uang pecahan Rp 100.000 yang diduga palsu setelah menarik uang dari ATM di Balai Penelitian Jagung dan Sereal (Balitjas), Kecamatan Lau.
Baca juga: Lagi, Uang Palsu Beredar di Medan Johor
Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya membenarkan laporan tersebut.
“Kami mendapat informasi bahwa ada warga yang menerima uang Rp 100 ribu yang diduga palsu dari salah satu ATM. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (23/12/24).
Polisi telah menemui AM dan mengamankan uang yang diduga palsu sebagai barang bukti. Investigasi terhadap kasus ini masih terus berjalan untuk memastikan sumber dan mekanisme peredaran uang palsu tersebut. (detik/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Awal Pemerintahan, Trump Diprediksi Tarik AS dari WHO