Seorang Petugas Linmas TPS Meninggal Tanpa Sempat Nikmati Honor
Seorang Petugas Linmas Tps Meninggal Tanpa Sempat Nikmati Honor
Singaraja, MISTAR.ID
Muhammad Arif, seorang petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4 Kelurahan Kampung Bugis Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, meninggal dunia.
Pria 56 tahun itu ditemukan meninggal oleh seorang anaknya yang akan membangunkannya, pada Kamis (28/11/24) sekira pukul 07.30 WITA. Hal ini diakui salah satu anggota keluarga, yakni Sudarmo.
Sudarmo yang merupakan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahannya mengungkapkan, jenazah Arif ditemukan oleh anaknya itu dalam keadaan posisi tidur dengan kondisi badan yang dingin.
“Karena sudah siang belum bangun, biasanya jam 6 sudah bangun, jadi anaknya bangunin,” kata Sudarmo kepada awak media yang menemuinya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Kampung Bugis.
Baca juga: Kericuhan di TPS Jambi, Kotak Suara Dibakar
Meski sudah berusia lanjut, kata Sudarmo, Arif tetap semangat. Dan sebagai anggota Linmas, Arif memang selalu ikut dalam pengamanan setiap pemilu.
Empat hari sebelum meninggal, kenang Sudarmo, Arif masih bertugas jaga malam di kantor kelurahan. Dan sehari sebelum pemilihan, ia juga masih ikut mempersiapkan TPS.
Seminggu sebelumnya, Arif sempat meminta uang kepada anaknya untuk membeli obat mag. Karena memang ia memiliki penyakit bawaan, yakni asam lambung. Namun demikian, Arif diduga meninggal akibat kelelahan.
Baca juga: Petugas TPS di Bogor Meninggal Dunia Usai Keluhkan Sesak Napas
Sudarmo mengatakan, Arif belum sempat menikmati honornya sebagai petugas Linmas saat mengamankan Pilkada 2024, karena honor baru keluar hari ini, Rabu (28/11/24).
“(Almarhum) belum sempat menikmati honor karena hari ini baru cair. (Honor) sudah ada di PPS uang itu, tapi alhamdulilah kami dari PPS Kampung Bugis sudah menyerahkan ke pihak keluarga,” ungkapnya.
Sementara, Komisioner KPU Buleleng, Putu Arya Suarnata, juga menduga Arif kelelahan sebelum meninggal. Arya bersama Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, sempat melayat dan memberikan santunan.
“Ya karena kelelahan, dua hari lalu sempat meminta uang untuk membeli obat ke anaknya,” ujar Arya. (dtc/hm27)