Sunday, February 23, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Pemotongan Anggaran, Prabowo: Enggak Usah ke Luar Negeri Kalau Perlu

journalist-avatar-top
By
Senin, 10 Februari 2025 20.30
pemotongan_anggaran_prabowo_enggak_usah_ke_luar_negeri_kalau_perlu

Presiden Prabowo Subianto. (f:setpres/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti soal efisiensi anggaran di kementerian/lembaga. Prabowo menekankan agar perjalanan dinas ke luar negeri untuk dikurangi.

“Enggak usah ke luar negeri, lima tahun enggak usah ke luar negeri kalau perlu,” kata Prabowo pada Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/25) seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo juga mengatakan jika ingin ke luar negeri, harus menggunakan uang pribadi. Menurutnya, perjalanan dinas luar negeri diperlukan apabila memang ada tugas mendesak dari negara.

“Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” tegasnya.

Dia mendorong agar perjalanan dinas ke luar negeri dikurangi.

“Karena itu, perjalanan dinas ke luar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo, tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua. Bandel, ndablek,” sebut Prabowo.

Dia menyinggung soal adanya pihak yang menyebutnya kerap pergi ke luar negeri meski sudah membuat instruksi mengurangi perjalanan dinas luar negeri. Prabowo menyebut perjalanan dinasnya ke luar negeri merupakan undangan dan tugas negara.

“Loh, Presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia, kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang penting dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” jelasnya.

Selain itu, dia menuturkan kebijakan penghematan anggaran dimaksudkan untuk memberi makan masyarakat serta memperbaiki sekolah yang rusak. Sebab, sambungnya, Indonesia memiliki setidaknya 330.000 sekolah, namun banyak yang rusak.

“Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?” ucapnya. (kompas/hm18)

RELATED ARTICLES