Gubernur Jabar Larang SBMPTN Fisik Bagi Mahasiswa Luar Jabar
gubernur jabar larang sbmptn fisik bagi mahasiswa luar jabar
Bandung, MISTAR.ID
Adanya Temuan kasus baru infeksi virus corona di Cirebon membuat pintu masuk ke Jawa Barat diperketat, termasuk untuk proses Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melarang calon mahasiswa dari luar Jawa Barat yang akan mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk (SBMPTN) datang ke wilayahnya. Ia meminta calon mahasiswa tersebut untuk melakukan tes secara online.
Ridwan Kamil mengatakan tes online diperlukan demi mencegah penyebarluasan pandemi virus corona.
“Karena kami mendapati ada kasus di Cirebon. Ada beberapa yang datang dari wilayah episentrum zona merah, jadi kami sudah putuskan yang boleh testing adalah calon mahasiswa yang berdomisili di Jabar. Kepada yang luar Jabar untuk di kota/kabupaten yang ada universitasnya melakukan testing-nya online dari luar Jabar,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (3/7/20).
Baca juga: 35.719 Peserta Telah Mendaftar UTBK-SBMPTB Melalui USU
Sebagai informasi, sebanyak tujuh perguruan tinggi di Jawa Barat akan menjadi penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020. UTBK akan dibagi dua gelombang untuk meminimalisir penyebaran virus corona (Covid-19).
Baca juga: Alur Pendaftaran Dan Persyaratan UTBK SBMPTN 2020
Gelombang pertama akan digelar 5 sampai 14 Juli 2020. Sedangkan gelombang dua pada 20 sampai 29 Juli 2020.
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Dewi Sartika mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar sudah berkoordinasi dengan ketujuh perguruan tinggi yang akan melaksanakan UTBK-SBMPTN 2020 tersebut.
Pada UTBK kali ini, ia berharap para pihak termasuk peserta dapat sama-sama melindungi dan menjaga keselamatan dalam rangka mencegah penyebaran virus. Untuk itu, lanjut dia, perlu dilakukan pembatasan mobilitas atau pergerakan peserta antar provinsi atau kabupaten kota.
Lihat juga: RK: Polisi Petakan Pihak Bertanggung Jawab Konser Rhoma Irama
“Untuk melindungi dan menjaga keselamatan harus 100 persen harus memenuhi protokol kesehatan,” ujar Dewi, Rabu (1/7/20).
Lebih lanjut, Dewi menyebut pembagian gelombang dilakukan karena ada pemangkasan jumlah sesi untuk mencegah kerumunan. Kebijakan itu juga dilakukan untuk memfasilitasi peserta di luar daerah pusat UTBK.
“Oleh karena itu ada pencetakan ulang kartu peserta karena ada relokasi jadwal untuk mengantisipasi paparan. Apabila ada peserta luar provinsi ada yang masuk ke Jawa Barat,” ujarnya.
Lihat juga: Dalam Dua Minggu, RK Minta Rapid Test Gencar di Bodebek
Dari 80.792 peserta UTBK se-Jabar, Dewi menuturkan, akan mengikuti tes di Institut Teknologi Bandung sebanyak 16.648, Universitas Padjadjaran (11.032), dan Institut Pertanian Bogor (14.887).
Kemudian diikuti Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 15.234 peserta, Institut Seni Budaya Indonesia (7.206), Universitas Singaperbangsa Karawang (7.296) dan Universitas Siliwangi (8.489).
“Jadi jumlahnya 80.792 akan tes di Jabar walaupun hari ini kita masih melakukan relokasi jadwal,” kata Dewi. (cnn/hm06)