Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Fisiologi UMSU Tanggapi Rencana Prabowo soal Penambahan Jam Olahraga

journalist-avatar-top
By
Monday, December 16, 2024 16:59
0
fisiologi_umsu_tanggapi_rencana_prabowo_soal_penambahan_jam_olahraga

Fisiologi Umsu Tanggapi Rencana Prabowo Soal Penambahan Jam Olahraga

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Presiden Prabowo Subianto merencanakan penambahan jam olahraga di sekolah bagi siswa-siswi dalam program Gerakan Indonesia Bugar untuk menciptakan generasi emas yang bugar.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Fisiologi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dr Robitah Asfur M Biomed AIFO-K menyetujui rencana penambahan jam olahraga tersebut.

“Sebenarnya kalau jam olahraga ditambah satu jam itu bagus. Jadi anak-anak terbiasa hidup sehat dan sudah dibekali sejak kecil. Kalau Pak Prabowo menyarankan itu (penambahan jam olahraga di sekolah) saya setuju,” tuturnya, pada Senin (16/12/24).

Selain untuk kesehatan, kata Robitah, para pelajar juga akan dapat merasakan manfaat lainnya setelah mengikuti olahraga, seperti untuk relaksasi, untuk keseimbangan otak, dan sirkulasi darah juga bagus.

“Manfaatnya adalah sirkulasi darah ke otak, sehingga oksigen ke otak bagus dan otomatis, pasti murid akan lebih nangkap belajarnya. Lebih fresh, meningkatkan motivasi, anak gak gampang sakit dan menurut saya olahraga dengan waktu 1 jam masih cukup aman,” bebernya.

Baca juga: Akademisi UMSU: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Meningkat Signifikan

Lebih lanjut, Robitah mengatakan bahwa dalam sebuah jurnal penelitian mengatakan, bahwa siswa yang melakukan olahraga justru tingkat kognitifnya baik.

“Anak-anak yang melakukan olahraga itu, pelepasan neurotransmitter atau tingkat kecerdasannya lebih baik, dibandingkan anak yang tidak pernah olahraga. Secara tidak langsung mereka memahami untuk menjaga kesehatan dirinya,” ungkapnya.

Dokter penanggung jawab di Klinik Pratama Aisyiyah itu juga menyarankan, sebelum berangkat sekolah dan melakukan olahraga, para murid harus dibekali sarapan.

“Dalam penelitian saya juga menyatakan bahwasannya, anak-anak yang sarapan pagi ke sekolah itu, tingkat kecerdasannya lebih tinggi atau prestasi belajarnya lebih baik,” tuturnya.

Dokter yang memiliki sertifikat Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis (AIFO-K) turut menyarankan jenis olahraga yang baik untuk para murid bila rencana penambahan jam tersebut dijalankan.

“Ya mungkin olahraga aerobik yang lebih rileks ya seperti senam standar saja, senam aerobik yang tidak terlalu berat atau gerakannya tidak terlalu kuat gitu,” katanya.

Baca juga: Hari Gunung Internasional, Ketua Mapala UMSU Ajak Warga Jaga Ekosistem

Namun rencana penambahan jam olahraga tersebut, perlu untuk dilakukan pengkajian dengan melihat riset-riset penelitian agar jangan berlebihan dalam artian malahan kebanyakan berolahraga.

“Guru juga harus dibekali pemahaman bahwa dalam kondisi anak sakit, tidak boleh dipaksa olahraga. Misalkan kalau tidak olahraga akan disetrap dan itu tidak boleh begitu,” tuturnya.

Menurut Alumni Universitas Gadjah Mada tersebut, bukan hanya murid saja yang perlu berolahraga, gurunya pun harus ikutan olahraga, dalam arti apa, bahwa tingkatan stres pada guru itu juga kan tinggi.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara turut berharap dengan adanya penambahan jam olahraga tersebut anak-anak jadi lebih menyukai olahraga, ketimbang menyukai gadget.

“Akibat gadget itu anak-anak melihat input-input yang negatif. Sehingga kemampuan berkomunikasinya bermasalah, sopan santunnya kurang baik dan kepribadian mereka tidak terbentuk dengan baik,” jelasnya.

“Tapi dengan ditambahnya berolahraga, otomatis mereka akan ada permainan yang akhirnya membuat happy di sekolah dengan banyaknya interaksi,” pungkasnya. (berry/hm27)

journalist-avatar-bottomFerry Napitupulu