Tingkatkan Perekonomian, Pemko Medan Optimalkan Pemanfaatan Aset Senilai Rp30,5 Triliun


tingkatkan perekonomian pemko medan optimalkan pemanfaatan aset senilai rp305 triliun
Medan, MISTAR.ID
Dalam meningkatkan perekonomian, Pemko Medan terus mengoptimalkan pemanfaatan aset tanah dan bangunan yang ada. Adapun saat ini Pemko Medan memiliki aset senilai Rp30,5 triliun yang terdiri dari tanah senilai Rp28,2 triliun dan bangunan Rp2,29 triliun.
“Sebagian besar aset tersebut telah difungsikan, namun masih ada yang belum berjalan optimal. Upaya yang kita lakukan dengan meningkatkan nilai tambahnya, fungsi, peranan, serta sumbangannya terhadap perekonomian kota,” ucap Kepala Badan Keuangan Aset Daerah Kota Medan, Zulkarnain Lubis, Selasa (24/10/23).
Mantan Kadisdukcapil Kota Medan ini menyebut, Pemko Medan memiliki komitmen mengamankan dan melakukan penertiban secara terpadu. Selain itu, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga dilakukan promosi atas aset-aset agar dapat dikerjasamakan dengan berbagai pihak.
Baca juga:Pemkab Batu Bara Upayakan Pengalihan 8 Aset Eks Otorita Asahan
“Untuk beberapa aset tanah non operasional yang belum digunakan atau dimanfaatkan, Pemko Medan telah menyusun master plan atau rencana induk penggunaan dan pemanfaatannya. Ini bagian dari promosi guna meningkatkan nilai ekonomi, nilai tanah, fungsi dan sumbangan tanah tersebut terhadap perekonomian kota, antara lain lahan HPL 1 Tanjung Selamat, HPL I,II,III Petisah Tengah dan HPL 1 sampai dengan 5 Sei Mati,” sebutnya.
Zulkarnain menjelaskan, optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset tanah pada dasarnya trigger untuk percepatan pembangunan kota secara keseluruhan, bukan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu.
“Dengan demikian, nilai tambah aset memiliki efek ganda yang dapat dirasakan masyarakat secara keseluruhan, seperti dalam bentuk lapangan kerja baru yang mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan kota. Optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset yang efektif juga membutuhkan kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait,” jelasnya.
Baca juga:Tingkatkan PAD, Anggota Dewan ini Minta Pemko Medan Sesuaikan Harga Sewa Lahan Aset Daerah
Saat ini, sambung Zulkarnain, Badan Keuangan dan Aset Daerah terus melakukan upaya terencana dan berkelanjutan agar penggunaan dan pemanfaatan aset ini lebih optimal, baik dari sisi perencanaan, penggunaan/pemanfaatan maupun pengamanan/penertiban aset tanah.
“Salah satunya melalui sertifikasi aset yang dalam tahun ini sudah selesai 277 persil. Kita punya target pada Desember 2023 ini akan mencapai 500 persil,” ungkapnya.
Zulkarnain menyampaikan, peningkatan produktivitas aset tetap akan melindungi hak-hak masyarakat yang sebelumnya mungkin melekat pada aset tersebut, seperti hak eks pengguna HGB dan kios-kios di pasar tradisional.
“Pastinya bila dilakukan revitalisasi akan memberikan nilai tambah langsung yang lebih besar kepada mereka, bahkan segmen pasar yang lebih luas. Artinya, tidak ada penggusuran dan lain-lainnya. Justru kepada mereka diberikan prioritas utama, dengan lingkungan dan kawasan usaha yang lebih representatif,” tutupnya. (rahmad/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Jelang Batas Akhir Pendaftaran Capres, Pasar Keuangan Melemah