Meryl Saragih: Semangat Kartini Tentang Keberanian Perempuan


Meryl Saragih. (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Memperingati Hari Kartini, Komisi E DPRD Sumut, Meryl Rouli Saragih mengatakan bahwa semangat Kartini bukan sekadar mengenang sosok pahlawan perempuan dalam sejarah.
Menurutnya, Hari Kartini adalah momentum untuk merefleksikan perjuangan perempuan masa kini dengan cara yang otentik dan bermakna.
Sebagai perempuan muda yang berkecimpung di ruang publik, politisi PDI Perjuangan ini mengaku terus belajar untuk bersikap tegas, tapi tetap lembut, terbuka terhadap perubahan tanpa kehilangan prinsip, serta percaya diri tanpa harus selalu sempurna.
“Kartini pernah menulis, habis gelap, terbitlah terang. Menurut saya, terang itu hadir ketika perempuan berani bersuara, membuat keputusan, dan mengambil peran—bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuka jalan bagi perempuan lain,” ujarnya kepada Mistar, Senin (21/4/2025).
Dalam semangat perjuangan Kartini, Meryl menekankan pentingnya kehadiran perempuan di ruang-ruang pengambilan keputusan.
“Perempuan bukan sekadar pelengkap, tapi penentu arah. Seperti kata Ibu Sri Mulyani, perempuan harus memiliki kompetensi, percaya diri, dan karakter. Tiga hal itu menjadi prinsip saya dalam menjalankan amanah sebagai anggota DPRD Sumut,” katanya.
Meryl juga menggarisbawahi pentingnya kemandirian sebagai bentuk cinta diri. “Sebagai perempuan mandiri, saya belajar menjadi utuh secara individu bukanlah bentuk egoisme. Justru dari situ, kita bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, nilai-nilai konservatif seperti integritas, kesetiaan, dan rasa hormat tetap relevan meski perempuan kini hidup di tengah dunia modern dan global.
“Saya percaya perempuan bisa berdialog dengan dunia tanpa kehilangan identitasnya. Saya bangga sebagai perempuan Batak dan perempuan Indonesia,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa kesetaraan bukan tentang menyeragamkan peran antara laki-laki dan perempuan, tapi soal memberikan ruang yang adil bagi perempuan sesuai karakternya.
“Saya tidak ingin perempuan menyerupai laki-laki hanya untuk dianggap hebat. Seperti kata Kartini, bukan sekali-kali maksud kami hendak menjadikan wanita saingan laki-laki, tetapi kawan dalam memajukan masyarakat,” tutur Meryl.
Menutup pesannya, Meryl mengajak para perempuan muda Indonesia untuk berani mencoba tanpa menunggu sempurna.
“Dalam proses, kita akan menemukan kekuatan kita sendiri. Saya percaya, perempuan dengan integritas, empati, dan visi akan menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya didengar, tetapi juga membawa nilai dan inspirasi,” ucapnya.
Lanjutnya, “Selamat Hari Kartini. Perjuangan hari ini adalah harapan bagi perempuan lainnya di masa depan.” (ari/mistar)
PREVIOUS ARTICLE
59 Ribu Kendaraan Melintas di Tol MKTT Selama Libur Paskah 2025