Medan, MISTAR.ID

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Medan, Muhammad Odi Anggia Batubara mendukung Festival Lansia Merias Serat Limbah (Laras Sembah) sebagai kegiatan bagi lansia, agar tetap produktif. Festival ini digelar di Jambur Ribu, Jalan Kapiten Purba No 16, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat (18/4/2025).

"Saya melihat ini menjadi salah satu kegiatan yang membuat para usia tua, menjadi aktif dan memiliki kegiatan baru. Walaupun usia mereka tergolong lansia, tapi tetap menjadikan mereka produktif," ujarnya.

Kegiatan yang mengolah limbah, dikatakan Odi, bahwa hal tersebut berdampak baik, agar masyarakat maupun para lansia tidak membuang limbah, seperti sampah secara sembarangan khususnya di Kota Medan.

"Saya lihat tadi pertunjukan teater lansia mengenai sampah, yang berdampak pada lingkungan. Ke depan saya harap itu jadi komitmen para lansia, untuk memberikan informasi tentang persampahan, bagaimana efeknya apabila tidak membuang sampah pada tempatnya," tuturnya.

Odi juga menilai para lansia menjadi sebuah contoh bagi generasi muda, mengingat kegiatan Festival Laras Sembah yang tidak lepas dari isu limbah ataupun sampah, agar bisa dimanfaatkan dan tidak merusak lingkungan.

Festival Laras Sembah ini diinisiasi oleh Farida Lisa Purba yang menghadirkan budaya pengelolaan limbah, menjadi karya seni rupa dengan melibatkan, pegiat seni dan masyarakat lansia.

Farida mengatakan, jika puncak Festival Laras sembah akan berlangsung selama dua hari sejak, Jumat (18/4/2025) dan Sabtu (19/4/2025) dengan berbagai rangkaian kegiatan di dalamnya.

"Kita akan melakukan pameran karya seni rupa berbahan limbah, panggung rakyat serat limbah untuk lansia berekspresi, pertunjukan performing Arts Lansia, menayangkan film dokumenter, dan lainnya," ucapnya.

Festival Laras Sembah, dijelaskan Farida, merupakan kegiatan untuk memberdayakan para lansia, untuk memberikan teladan ke anak cucu, tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, terutama sungai.

"Festival ini sebagai upaya memberi ruang kreatif pada lanjut usia yang sudah dianggap tidak produktif dan terkesan tersisihkan. Selain itu menjadi ruang pertemuan, rekreasi, hingga menumbuh kembangkan potensi kreatif yang dimiliki setiap manusia," katanya. (berry/hm24)