Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Antri saat Penyaluran Bansos PKH, Begini Respon Dua Warga Medan

journalist-avatar-top
By
Wednesday, December 18, 2024 17:31
0
antri_saat_penyaluran_bansos_pkh_begini_respon_dua_warga_medan

Antri Saat Penyaluran Bansos Pkh Begini Respon Dua Warga Medan

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) disalurkan kepada para warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 4 Kecamatan yang ada di Kota Medan, pada Rabu (18/12/24).

Untuk mendapatkan bansos tersebut, para warga penerima dari Kecamatan Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Helvetia dan Medan Barat, harus rela mengantri di Gedung Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Kecamatan Medan Timur.

Pada kesempatan penyaluran bantuan yang hanya berlangsung satu hari mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB di gedung tersebut, dua warga dari Kecamatan Medan Timur dan Medan Perjuangan memberikan responnya masing-masing.

Baca juga: Cerita Warga Siantar, Program Bansos Negara hingga Dipolitisasi

Anang (53) warga Jalan Ampera 7 Kecamatan Medan Timur, mengaku bersyukur bisa menerima bantuan PKH tersebut.

“Alhamdulillah saya menerima bantuan dari pemerintah yang hari ini disalurkan kepada kami bagi masyarakat yang kurang mampu. Apalagi saya kesehariannya cuma tukang becak dayung,” ungkapnya.

Menurut Anang, beberapa bulan sebelumnya, ia telah didatangi Kepala Lingkungan (Kepling) di tempatnya tinggal, untuk didata agar mendapatkan bantuan tersebut.

“Ya bulan Juni lalu kalau gak salah, saya diminta data berupa fotokopi KTP dan KK oleh Kepling untuk menerima bantuan ini sebagai syarat penerima,” tuturnya.

Dalam penyaluran bantuan PKH kali ini, Anang mengaku menerima uang tunai sebesar Rp1,2 juta.

Baca juga: Pemko Medan Salurkan Bantuan Penerima PKH dan BPNT

Hal serupa juga disampaikan oleh Nining (45), janda yang bertempat tinggal di Jalan Permai, Kecamatan Medan Perjuangan.

Meski harus mengantri cukup panjang dan menguras tenaga, Nining mengaku tetap bersyukur mendapatkan bantuan tersebut.

“Apalagi suami saya udah gak ada selama 6 tahun, dan saya jadi tulang punggung sebagai tukang cuci untuk membiayai 3 anak saya yang masih sekolah,” katanya.

Berbeda dengan Anang, Nining sebelumnya, mengaku mengajukan diri sebagai penerima bantuan PKH dengan membawa beberapa data kepada Kepling di tempat tinggalnya.

“Berapa bulan lalu saya lihat ada beberapa tetangga yang dapat bantuan, tapi saya kaget kenapa gak dapat. Makanya saya ke rumah Kepling untuk nanya persyaratan dapat itu. Saya serahkanlah data keluarga kemarin ke Kepling, hingga akhirnya hari ini saya dapat bantuan,” ucapnya.

Nining juga mengaku, bantuan yang diterima cukup meringankan beban membayar uang sekolah anaknya dan dapat dipergunakan sebagai kebutuhan belanja beberapa hari ke depan.(ari/hm27)

journalist-avatar-bottomFerry Napitupulu