Pimpinan Ponpes Tahfiz Qur'an Labura Minta Kemenag Tarik Al-Qur'an yang Salah Cetak


Pimpinan Ponpes Tahfiz Qur'an Labura, HM Ifdarsyam Ritonga (kedua dari kiri) dalam satu kegiatan. (f:ist/mistar)
Labura, MISTAR.ID
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfiz Qur'an (PTAC) Damulipekan Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), HM Ifdarsyam Ritonga meminta Kementerian Agama (Kemenag) menarik mushaf Al-Qur'an yang terdapat kesalahan cetak.
Hal itu dinyatakannya menanggapi temuan warga Aekkanopan adanya tambahan satu huruf yaitu huruf nun (ن) pada ayat 33 Surat Az Zumar saat melaksanakan tadarus di malam Ramadan.
"Kemenag harus menariknya dari pasaran," ujar Alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir yang hafal 30 Juz Al-Qur'an tersebut melalui pesan WhatsApp, Jumat (21/3/2025) malam.
Menurut Alumnus Pesantren Modern Daar Al Ulum Kisaran itu, awal ayat tersebut berbeda seperti yang tertulis dalam Al-Qur'anul Karim Mushaf Tajwid Warna.
Menurut Alumnus S-2 Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut itu, Al-Qur'an tidak akan pernah bisa dipalsukan. Karena Allah sendiri yang akan memelihara Al-Qur'an.
"Maka sampai kapan pun Al-Qur'an akan senantiasa terpelihara. Nggak akan bisa dipalsukan walau satu huruf sekalipun. Sebab, banyak para penghafal Al-Qur'an yg tidak saja hafal keseluruhan ayat Al-Qur'an, namun mereka juga hafal setiap bentuk dan huruf²nya, termasuk tanda-tanda wakaf yang ada dalam Al-Qur'an," ucapnya. (sunusi/hm18)