Sunday, March 30, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Tips Sehat Menjaga Pola Makan saat Lebaran

journalist-avatar-top
Kamis, 27 Maret 2025 11.35
tips_sehat_menjaga_pola_makan_saat_lebaran

dr M Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked(PD), Sp.PD. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Lebaran identik dengan hidangan lezat dan beragam, namun konsumsi berlebihan bisa memicu gangguan kesehatan.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia Medan, dr. M Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked(PD), Sp.PD, membagikan beberapa tips menjaga pola makan saat Lebaran 2025 agar terhindar dari penyakit dan gangguan metabolik.

"Pertama, konsumsi makanan secara bertahap. Setelah berpuasa, sistem pencernaan perlu beradaptasi. Hindari makan jumlah besar sekaligus, karena bisa membebani lambung dan gangguan pencernaan," ujarnya kepada Mistar, Kamis (27/3/2025).

Lebih lanjut, makan dalam porsi kecil namun sering lebih disarankan dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sangat penting bagi masyarakat setelah berpuasa satu bulan.

"Beberapa studi menunjukan bahwa, diet yang kaya serat dari sayuran dan buah-buahan, dapat membantu menjaga pencernaan dan mengontrol kadar gula darah," ucapnya.

Ketiga, Allif mengatakan jika makanan tinggi lemak jenuh dan gula, seperti gorengan dan kue manis, dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

"Mengonsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan resistensi insulin dan mempercepat penambahan berat badan, maka batasi makanan tinggi lemak dan gula," tuturnya.

Dokter spesilis penyakit dalam ini menyarankan agar tetap minum air putih yang cukup, lantaran sangat penting untuk menjaga metabolisme dan mencegah dehidrasi.

"Jumlah air yang disarankan adalah 2 liter per hari untuk wanita dan 2,5 liter per hari untuk pria. Jika banyak berkeringat atau melakukan aktivitas fisik, konsumsi air dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan tubuh," katanya.

Selain itu, Alumni Fakultas Kedokteran USU itu menegaskan agar hindari makan berlebihan dalam satu waktu, karena dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

"Journal of Gastrointestinal and Liver Diseases menyarankan untuk memberikan jeda sekitar 3-4 jam antara waktu makan utama, agar pencernaan berjalan optimal," ujarnya.

Dirinya menyarankan agar masyarakat tetap aktif secara fisik, karena penting untuk menjaga keseimbangan energi dan menghindari kenaikan berat badan berlebih setelah lebaran.

"Dalam studi merekomendasikan untuk berolahraga 30-60 menit setelah makan, agar tubuh dapat memproses makanan dengan lebih baik. Berjalan kaki selama 30 menit juga membantu meningkatkan metabolisme dan sensitivitas insulin," ucapnya.

Saat Lebaran, masih Aliif, jika mengkonsumsi makanan berlebihan yang tinggi lemak, gula, dan garam dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit metabolik.

"Dalam sebuah jurnal menunjukkan, konsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan gangguan metabolik lainnya," katanya. (berry/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES