Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
KESEHATAN

Melewatkan Makan saat Bekerja Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

journalist-avatar-top
By
Monday, December 30, 2024 14:45
2
melewatkan_makan_saat_bekerja_tingkatkan_risiko_penyakit_jantung

Melewatkan Makan Saat Bekerja Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Kebiasaan melewatkan waktu makan saat bekerja, terutama pada mereka dengan tekanan kerja tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini disampaikan oleh beberapa ahli kesehatan dalam siaran pers yang dikutip dari Hindustan Times, Minggu (29/12/24).

Konsultan kardiologi, Dr. Dixit Garg, menjelaskan bahwa melewatkan makan memaksa tubuh terus menghabiskan energi, memicu respons kontra-regulasi yang berpusat pada aktivitas sistem saraf simpatik.

“Respons ini meningkatkan pemecahan lemak dan protein untuk energi, yang berdampak buruk pada jantung. Peningkatan aktivitas saraf simpatik menyebabkan perubahan mikrovaskular yang meningkatkan kontraktilitas jantung dan tekanan darah. Dalam jangka panjang, ini dapat memicu fibrosis jantung dan bahkan kematian sel,” ujar Dr. Garg.

Baca juga: Jangan Sembarangan Konsumsi Daun Kelor

Selain itu, kondisi stres kronis akibat pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan peradangan, yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung. Pola makan yang buruk juga berkontribusi pada resistensi insulin, penyebab utama diabetes dan gangguan metabolisme lainnya.

Kepala Dokter Spesialis HCL Healthcare, Dr. Shantanu Dhari, menambahkan bahwa melewatkan makan selama jam kerja panjang memicu fluktuasi kadar gula darah, yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

“Penurunan kadar gula darah akibat melewatkan makan sering kali diikuti oleh makan berlebihan atau pilihan makanan tidak sehat seperti makanan berlemak tinggi. Pola ini dapat memicu aterosklerosis, yaitu pembentukan plak di arteri yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke,” katanya.

Baca juga: Dinkes Kota Medan Sebut 49.605 Orang Terinfeksi TB

Dr. Dhari juga mengungkapkan bahwa kebiasaan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama lemak perut, yang berhubungan erat dengan sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular.

Para ahli menekankan pentingnya menjaga pola makan yang teratur dan bergizi seimbang untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

“Makan dalam porsi kecil secara teratur sepanjang hari membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengurangi beban pada sistem kardiovaskular,” jelas Dr. Dhari.

Dr. Garg menambahkan bahwa kesehatan jantung sangat bergantung pada stabilitas kadar gula darah, sehingga pola makan yang teratur sangat dianjurkan. (cnn/hm25)

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji