Monday, February 24, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

PM Swedia Sebut Negaranya Jadi Sasaran Serangan Hibrida dan Sabotase

journalist-avatar-top
By
Senin, 13 Januari 2025 09.43
pm_swedia_sebut_negaranya_jadi_sasaran_serangan_hibrida_dan_sabotase

pm swedia sebut negaranya jadi sasaran serangan hibrida dan sabotase

news_banner

Swedia, MISTAR.ID

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyampaikan bahwa meski negaranya tidak sedang berperang, mereka juga tidak hidup dalam masa damai.

Pernyataan ini merujuk pada ancaman keamanan berupa serangan hibrida, sabotase di Laut Baltik, dan perang proksi yang berlangsung di wilayah Swedia.

Kristersson mengungkapkan dalam forum pertahanan tahunan Folk och Forsvar di Salen, Swedia, bahwa situasi keamanan di negaranya semakin terancam oleh aksi yang tidak melibatkan rudal atau tentara, tetapi melalui komputer, uang, disinformasi, serta ancaman sabotase.

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa insiden terjadi di Laut Baltik, termasuk kerusakan kabel listrik dan telekomunikasi bawah laut. Insiden ini diduga merupakan bagian dari perang hibrida yang dirancang oleh Rusia.

Baca juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Terima Pengungsi Kebakaran California

Pada 25 Desember lalu, kabel listrik Estlink 2 dan empat kabel telekomunikasi yang menghubungkan Finlandia dan Estonia mengalami kerusakan. Sebelumnya, pada 17-18 November, dua kabel telekomunikasi di perairan Swedia juga mengalami nasib serupa.

Kristersson menegaskan, “Situasi keamanan dan fakta bahwa hal-hal aneh terus terjadi di Laut Baltik membuat kami percaya bahwa niat bermusuhan tidak dapat dikesampingkan.”

Ketegangan di sekitar Laut Baltik meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Serangkaian insiden seperti ledakan pada pipa Nord Stream di September 2022 dan kerusakan pipa gas bawah laut antara Finlandia dan Estonia pada Oktober 2023 semakin memperburuk situasi.

Baca juga: Kebakaran Hutan, Gubernur California Umumkan Status Darurat

Meski tidak menyebut pihak tertentu sebagai pelaku utama, Kristersson menyoroti ancaman jangka panjang dari Rusia. Ia menyatakan bahwa Swedia dan pemerintahnya mengambil langkah serius untuk menghadapi ancaman tersebut.

Selain itu, Kristersson juga menyinggung tentang perang proksi yang melibatkan Iran di Swedia. Badan intelijen Swedia, Sapo, mengungkapkan pada Mei lalu bahwa Iran diduga merekrut anggota geng kriminal di Swedia, termasuk anak-anak, untuk melancarkan aksi kekerasan terhadap kepentingan Israel dan pihak lain di kawasan tersebut.

Kristersson menegaskan bahwa Swedia kini berada dalam era yang penuh ancaman kompleks, dan memperkuat pertahanan nasional menjadi prioritas utama pemerintahnya. “Kami hidup di era perang proksi, dan kami menanggapi ancaman ini dengan sangat serius,” katanya. (cnn/hm25)