Thursday, March 13, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pamer Alat Kelamin ke Pramugari di Pesawat, WNI Didakwa di Singapura

journalist-avatar-top
Rabu, 12 Maret 2025 21.19
pamer_alat_kelamin_ke_pramugari_di_pesawat_wni_didakwa_di_singapura

Iustrasi pelecehan di pesawat (f:ist/mistar)

news_banner

Singapura, MISTAR.ID

Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Brilliant Angjaya (23) menghadapi dakwaan dari pemerintah Singapura atas tindakan tidak senonoh terhadap seorang pramugari dalam penerbangan menuju negara tersebut.

Brilliant ditangkap oleh kepolisian setelah diduga melakukan eksibisionis atau memamerkan alat kelamin di dalam pesawat.

Dalam persidangan, Rabu (12/3/2025), Brilliant, yang tidak didampingi pengacara, mengaku bersalah dan menyatakan penyesalannya. Ia juga meminta maaf atas perbuatannya serta berharap agar proses pengadilan bisa dipercepat, mengingat ia telah berada di Singapura selama satu setengah bulan.

Namun, Hakim Distrik Kamala Ponnampalam menyatakan bahwa pihak kejaksaan masih memerlukan waktu lebih banyak untuk mengumpulkan bukti. Oleh karena itu, sidang ditunda selama tiga minggu dan akan kembali digelar pada 24 Maret.

Hakim juga menanyakan status kehadiran Brilliant di Singapura, yang kemudian dijawab bahwa dirinya sedang dalam masa transit.

Berdasarkan laporan, insiden ini terjadi pada 23 Januari dalam penerbangan menuju Singapura. Brilliant diduga membuka resleting celananya dan memperlihatkan alat kelaminnya saat duduk di kursi penumpang.

Kepolisian mengungkapkan bahwa Brilliant menutupi tubuhnya dengan selimut dan mengaktifkan mode perekaman video di ponselnya saat seorang pramugari mendekat untuk menyajikan makanan.

Merasa tidak nyaman, pramugari tersebut segera melaporkan kejadian ini kepada atasannya. Setibanya pesawat di Bandara Changi, Brilliant langsung ditangkap oleh pihak kepolisian, dan ponselnya disita untuk penyelidikan lebih lanjut.

Jika terbukti bersalah, Brilliant terancam hukuman maksimal satu tahun penjara, denda, atau keduanya sesuai dengan hukum yang berlaku di Singapura. (cnn/hm17)

REPORTER:

RELATED ARTICLES