Derna, MISTAR.ID

Korban tewas akibat banjir Libya diprediksi terus meningkat. Pejabat setempat memperkirakan setidaknya 20.000 orang telah tewas dalam peristiwa banjir dahsyat yang melanda bagian timur negara tersebut, Minggu (11/9/23).  Saat ini, jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan sudah mencapai 5.000 orang.

Walikota Derna saat diwawancarai stasiun televisi Saudi, Al Arabiya, mengatakan, dia memperkirakan setidaknya ada 18.000 hingga 20.000 orang tewas disapu banjir mirip tsunami menyusul dua bendungan yang pecah di saat warga tertidur pulas.

“Angka-angka tersebut didasarkan pada jumlah pemukiman yang hancur akibat banjir,” katanya kepada saluran tersebut, seperti dikutip BBC, Kamis (14/9/23).

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Libya Tembus 2.300 Orang, Penampakan Air Seperti Tsunami

Ribuan mayat diperkirakan masih tertimbun reruntuhan atau tenggelam di laut, sehingga meningkatkan risiko menyebarnya penyakit. Sementara itu, dua pemerintahan yang bersaing di Libya telah meminta bantuan internasional.

PBB Peringatkan Bahaya Penyakit dari Pasokan Air

Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan bahaya penyakit akibat air yang terkontaminasi di Libya.

Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Ocha), mengatakan dalam program Today di BBC Radio 4 bahwa sistem sumur air telah terkontaminasi.