Moskow, MISTAR.ID

Pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengungkapkan, pada Selasa (25/3/2025), bahwa Ukraina telah meluncurkan tiga serangan terhadap infrastruktur energi sipil Rusia.

Serangan itu dilakukan, pada Senin (24/3/2025), ketika para pejabat Rusia dan AS mengadakan pembicaraan di Arab Saudi tentang kemungkinan perjanjian gencatan senjata. Demikian dikutip dari media Reuters.

Dalam pernyataannya, kementerian itu mengatakan, bahwa Ukraina pada hari Senin telah meluncurkan serangan terhadap infrastruktur perusahaan milik negara Rosseti, di stasiun distribusi gas Svatovo di Ukraina timur yang dikuasai Rusia, dan pada fasilitas penyimpanan gas bawah tanah di Krimea.

Rusia mengatakan telah menyetujui moratorium serangannya sendiri terhadap infrastruktur energi Ukraina setelah panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan AS. Presiden Donald Trump pada hari Selasa (18/3/2025) pekan lalu.

Ukraina belum mengumumkan moratorium serupa, tetapi mengatakan akan bersedia melakukannya jika kesepakatan formal menetapkan persyaratan yang tepat untuk kesepakatan seperti itu tercapai.

“Dengan melanjutkan serangan hariannya terhadap infrastruktur energi Rusia, (Presiden Ukraina) Zelenskyy mengkonfirmasikan keengganannya untuk mencapai kesepakatan dan ketidakmungkinan mempercayai jaminan apa pun yang mungkin dia berikan untuk mematuhi perjanjian apa pun,” kata Kemenhan itu dalam pernyataannya. (*/hm27)