Gagal Bertemu Pimpinan DPRD Siantar, Massa Ancam kembali Unjuk Rasa


Massa dari Universitas Simalungun memasuki kantor rapat gabungan komisi DPRD Pematangsiantar (f: gideon/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Puluhan mahasiwa Universitas Simalungun (USI) gagal bertemu pimpinan DPRD Kota Pematangsiantar saat menggelar unjuk rasa, Rabu (26/3/2025). Mereka berencana menyampaikan aspirasi terhadap pengesahan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang baru-baru ini disahkan.
Massa sebelumnya mendobrak gerbang perkantoran dewan, kemudian masuk ke ruang rapat gabungan sambil menyerukan tuntutan mereka. Sejumlah mahasiswa bahkan menaiki meja rapat, sembari berteriak.
Anggota DPRD Pematangsiantar, Patar Luhut Panjaitan sempat menemui massa aksi. Dia mengajak para mahasiswa itu berdiskusi perihal tuntutan mereka. Namun massa menolak kehadiran politikus Partai Gerindra itu, dan menuntut agar pimpinan DPRD dihadirkan. "Kami hanya menerima pimpinan bukan anggota," teriak massa.
Melihat situasi semakin riuh, Kapolres Pematangsiantar, AKBP Sah Udur Sitinjak mengambil alih. Sah Udur meminta massa tidak menginjak dan merusak fasilitas kantor.
Bersamaan dengan Sah Udur, orator aksi juga berbicara menggunakan toa membuat kebisingan. Sah Udur pun berhenti, ia lebih memilih menghindari keributan berlanjut-lanjut.
Sementara itu, orator aksi menyampaikan unjuk rasa akan segera diakhiri, sebab tidak ada tanda-tanda kedatangan pimpinan DPRD Pematangsiantar. "Kita tidak bisa berlama-lama di sini, kita tidak akan ditemui pimpinan dewan. Besok kita konsolidasi dan menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak," ucapnya.
Usai mengucapkan sumpah mahasiwa, massa berangsur-angsur ke luar ruangan. Mereka kembali ke kampus USI menumpangi mobil komando. (gideon/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Demo Tolak UU TNI, Massa Masuki Gedung DPRD Siantar