Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Disebut Berbahaya, Perlemen Makzulkan Penjabat Presiden Korsel

journalist-avatar-top
By
Friday, December 27, 2024 12:37
0
disebut_berbahaya_perlemen_makzulkan_penjabat_presiden_korsel

Disebut Berbahaya Perlemen Makzulkan Penjabat Presiden Korsel

Indocafe

Korea Selatan, MISTAR.ID

Penjabat Presiden Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo menghadapi pemungutan suara pemakzulan pada hari Jumat (27/12/24).

Pemakzulan ini dilakukan karena krisis politik meningkat saat Mahkamah Konstitusi gelar sidang pertama atas darurat militer jangka pendek Presiden Yoon Suk Yeol yang ditangguhkan, pada tanggal 3 Desember lalu.

Sidang Mahkamah Konstitusi dalam kasus darurat militer, dilakukan dalam mengkaji apakah akan mengembalikan Yoon atau memberhentikannya secara permanen dari jabatannya. Mahkamah memiliki waktu 180 hari untuk mencapai keputusan.

Sementara dorongan untuk memakzulkan Perdana Menteri Han Duck-soo, yang telah menjabat sebagai penjabat presiden sejak Yoon sejak 14 Desember, justru dinilai sebagai kisah sukses demokrasi Korsel.

Baca juga:Hadapi Tekanan, Penjabat Presiden Korsel Han Diancam Dimakzulkan

Pemimpin oposisi Lee Jae-myung mengatakan Partai Demokratnya, yang memiliki kendali mayoritas di parlemen, akan meneruskan rencana untuk memakzulkan presiden sementara, dengan menuduh Han “bertindak untuk pemberontakan”.

“Satu-satunya cara untuk menormalisasi negara ini adalah dengan segera membasmi semua kekuatan pemberontak,” kata Lee dalam pidato berapi-api, seraya menambahkan partainya bertindak atas dasar ketertiban umum untuk membasmi mereka yang telah membahayakan negara.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan setelah upaya penerapan darurat militernya, ada dukungan publik yang sangat besar terhadap pemecatan Yoon.

Baca juga:Putuskan Darurat Militer, Presiden Yoon Suk Yeol Ditetapkan Tersangka

Rencana pemungutan suara untuk memakzulkan Han mulai disuarakan partai oposisi utama Partai Demokrat pada hari Kamis (26/12/27) oleh setelah Han menolak menunjuk tiga hakim agung guna mengisi kekosongan di Mahkamah Konstitusi.

Masih belum jelas berapa banyak suara yang dibutuhkan untuk memakzulkan Han sebagai pemimpin sementara. Ambang batas untuk seorang perdana menteri adalah mayoritas sederhana, sementara mayoritas dua pertiga dibutuhkan untuk seorang presiden. Juga tidak jelas apakah Han dan partai yang berkuasa akan menerima hasil apa pun.

Choi berbicara mewakili kabinet negara yang diapit oleh para menteri pada hari Jumat pagi, won atau mata uang Korsel melemah ke level terendah sejak Maret 2009, karena para analis mengatakan hanya sedikit yang dapat membalikkan sentimen negatif yang berasal dari ketidakpastian politik. (rts/hm17)

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung