CEO Tesla Khawatirkan Ketegangan antara AS dan China
Ceo Tesla Khawatirkan Ketegangan Antara As Dan China
New York, MISTAR.ID
Adanya ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China harus menjadi perhatian semua orang.
Kekhawatiran itu diutarakan CEO Tesla yang juga mantan bos Twitter, Elon Musk. Menurutnya, orang harus khawatir tentang ketegangan antara AS dan China
Komentar itu muncul setahun setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan AS akan siap membela Taiwan jika pulau Asia di lepas pantai China itu diserang. China percaya Taiwan adalah bagian dari wilayahnya.
Baca juga: Mobil Tesla Ngebut Tak Terkendali hingga Makan Korban di China
Dalam sebuah wawancara, Selasa (16/5/23) setelah pertemuan pemegang saham tahunan Tesla, David Faber dari CNBC bertanya kepada Musk apakah khawatir tentang ‘perang yang meningkat’ antara AS dan China.
“Saya pikir itu harus menjadi perhatian semua orang,” jawab Musk yang lahir di Afrika Selatan dan menjadi warga negara AS pada tahun 2002.
Faber bertanya kepada Musk apakah China akan mengambil langkah untuk menguasai Taiwan. “Kebijakan resmi China adalah Taiwan harus diintegrasikan. Seseorang tidak perlu membaca yang tersirat,” terangnya.
Baca juga: Tesla Banting Harga di 4 Negara, Pemilik Marah dan Protes
Musk juga memberikan jawaban saat ditanya apakah China bergerak untuk mengendalikan Taiwan akan berdampak buruk bagi Tesla atau perusahaan lain.
“Ekonomi China dan ekonomi global lainnya seperti kembar siam. Ini seperti mencoba memisahkan kembar siam. Itu lah parahnya situasi. Dan sebenarnya lebih buruk bagi banyak perusahaan lain daripada Tesla. Maksudnya, saya tidak yakin di mana anda akan mendapatkan iPhone, misalnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui Tesla mengumumkan pada bulan September tahun lalu telah mulai merakit iPhone 14 di India, karena berusaha mengurangi ketergantungan manufaktur pada China. Tesla memproduksi kendaraan di Shanghai, serta mengoperasikan pabrik lain di California, Texas dan Jerman.
Baca juga: Elon Musk Akan Cari CEO Baru Twitter
“Ada beberapa kendala pada kemampuan kami untuk berkembang di China, jadi kami membuat mobil sebanyak mungkin. Ini bukan masalah permintaan,” ujarnya.
Dia mengatakan, Tesla bergantung pada Taiwan Semiconductor untuk memproduksi prosesor. Apple juga melakukan hal serupa. (okezone/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Berkas Perkara Ahmad Fauzan Memasuki Tahap 1