Saturday, February 1, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Segera Hadir Alat Test Corona Ciptaan Senegal, Harga $1 Hasil 10 Menit

journalist-avatar-top
By
Wednesday, March 18, 2020 22:09
12
segera_hadir_alat_test_corona_ciptaan_senegal_harga_1_hasil_10_menit

segera hadir alat test corona ciptaan senegal harga 1 hasil 10 menit

Indocafe

Dakar, MISTAR.ID
Laboratorium Afrika Barat telah membuat salah satu jenis vaksin yellow fever pertama di dunia. Bekerjasama dengan para pencipta Inggris menciptakan alat tes viruscorona yang lebih cepat. Menggunakan teknologi yang sama seperti alat tes strip yang digunakan untuk tes kehamilan.

Para peneliti di Institut Pasteur di Senegal-mitra WHO yang telah memerangi wabah virus selama satu abad lebih–mengatakan hanya dalam tiga bulan lagi mereka akan meluncurkan alat diagnostic seharga $1 yang dapat mendeteksi penularan pernafasan dalam 10 menit.

“Orang-orang akan dapat melakukannya sendiri” kata direktur institute di kota Dakar, Amadou Sall.

Menurut data Fondation for Innovative New Diagnostics di Jenewa, ada lebih dari 200 perusahaan berusaha untuk mengembangkan alat tes cepat yang serupa. Namun belum ada yang memenuhi standard internasioanal untuk masa simpan dan akurasi.

Untuk saat ini prosesnya memakan waktu berjam-jam dilakukan di laboratorium canggih. Jeda waktu menunggu yang lama di seluruh dunia ini menambah kekhawatiran otoritas kesehatan.

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus minggu lalu mengatakan, “ Kami belum melihat peningkatan mendesak dalam hal pengujian, isolasi, dan pelacakan kontak yang merupakan hal penting sebagai respon dalam isu ini. Kami hanya memberikan pesan simpel kepada semua negara: tes, tes, tes.”

Kerjasasama antara Institut Pasteur – bangunan putih bergaya Art Deco, dengan Mologic- perusahaan Inggris yang didirikan oleh ‘penemu tes kehamilan’ Clear Blue –telah dimulai sekitar setahun yang lalu.

Para peniliti awalnya berfokus pada pembuatan alat tes di rumah untuk demam berdarah dan bersamaan dengan meningkatnya jumlah diagnose virus corona.

Sumber : The Washington Post
Editor : Mahadi
Alih Bahasa : Julyana Ang

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut