Saturday, February 1, 2025
logo-mistar
Union
TAPANULI BAGIAN SELATAN

Begini Kiat Pemkab Tapsel Penuhi Benih Ikan

journalist-avatar-top
By
Saturday, February 1, 2025 08:09
103
begini_kiat_pemkab_tapsel_penuhi_benih_ikan

Program pemijahan ikan keliling (pamike) dari Dinas Perikanan Pemkab Tapsel. (f:amran pohan/mistar)

Indocafe

Tapsel, MISTAR.ID

Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel) terus berinovasi dalam menunjang kualitas dan kuantitas produksi perikanan di daerah, sebagai bagian dari menjaga ketersediaan pangan.

Salah satu program unggulan yang diterapkan yakni Pemijahan Ikan Keliling (Pamike). Lewat program ini, ketersediaan benih ikan, dapat terpenuhi. Sekaligus sangat relevan dalam menyongsong program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) nantinya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemkab Tapsel, Saiful Nasution melalui Ketua Tim Program Pamike Tapsel, Endang Lita Roito saat menggelar pemijahan ikan mas bersama Pokdakan Pauba Ma, Parausorat, Sipirok menyebut seiring berjalannya waktu, kebutuhan ikan khususnya air tawar semakin hari semakin meningkat di tengah masyarakat.

Karena itu, program pamike diharapkan mampu meningkatkan kwantitas dan kwalitas benih ikan, sehingga berdampak pada peningkatan produksi perikanan daerah nantinya.

"Bersama para PPL Perikanan yang ada, Pemkab Tapsel terus berupaya mendorong kwalitas dan kwantitas produksi perikanan daerah, lewat program pamike ini," terangnya, Jumat (31/1/25).

Disebutkannya, lewat program pemijahan atau perkawinan ikan tersebut, peran masyarakat juga sangat strategis, dan sehingga tercipta kelompok maupun perorangan yang mampu menerapkan program secara mandiri.

"Dinas Perikanan Tapsel lewat program pamike ini sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman sekaligus merangsang masyarakat, sehingga kedepan lahir kelompok maupun individu pengelola perikanan secara mandiri," sebutnya.

Sementara itu, Koordinator penyuluh perikanan Pemkab Tapsel, Isrotul Qiro menuturkan jenis pemijahan ikan tiga bagian. Yaitu, pemijahan alami, semi alami dan juga buatan. Diantara jenis tersebut, saat ini tim pamike Tapsel cenderung memakai metode semi alami.

"Sama seperti pemijahan alami. Hanya saja, kita memberi suntikan untuk merangsang proses pemijahan agar lebih cepat dan tepat. Namun, tentunya, sebelum proses pemijahan, terpenting lahan atau kolam pendederan harus dipersiapkan dengan baik," jelasnya.

Dia menambahkan peluang usaha masyarakat dalam pemijahan ikan sangat baik.

"Satu indukan dengan berat 1 kilogram memiliki telur 60 hingga 100 ribu sekali bertelur. Saat proses pemijahan, totalnya bobot minimal 1,5 kilogram, walaupun terdiri dari beberapa ekor," tambahnya.

Untuk pemijahan di Pokdakan Pauba Ma, lanjutnya, indukan ada 3 ekor dengan bobot 4,5 kilogram dan pejantan berjumlah 15 ekor dengan bobot sekitar 13 kilogram.

"Prosesnya hanya 6 hingga 8 jam. Indukan dan pejantan harus diangkat setelah telur lengket di media ijuk yang kita siapkan. Sebab, ikan cenderung lapar usai proses pemijahan dan jika dibiarkan telur itu pun akan dimakan," pungkasnya.

Ketua Pokdakan Pauba Ma, Ahmad Soleman menyebut proses pemijahan yang diperagakan Dinas Perikanan Tapsel telah menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kelompoknya. Tentu sangat bermanfaat untuk terus meningkatkan produksi perikanan kedepan.

"Terima kasih telah berbagi ilmu pengetahuan dengan kami. Pokdakan Pauba Ma akan semakin bersemangat. Mudah-mudahan hasil pemijahan kali ini sesuai harapan," imbuhnya. (amran/hm18)

journalist-avatar-bottomRedaktur Andi

RELATED ARTICLES