Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
INSPIRASI

Sarjana Ilmu Komunikasi Tekuni Dunia Menjahit, Kini Mampu Merambah ke Manca Negara

journalist-avatar-top
By
Tuesday, December 10, 2024 09:25
0
sarjana_ilmu_komunikasi_tekuni_dunia_menjahit_kini_mampu_merambah_ke_manca_negara

Sarjana Ilmu Komunikasi Tekuni Dunia Menjahit Kini Mampu Merambah Ke Manca Negara

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Memiliki gelar sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi tak menghalangi Anggok (33) untuk terberprofesi sebagai penjahit. Profesi yang berawal dari hobi ini akhirnya bisa membuatnya dikenal, tak hanya di dalam negeri, tetapi menembus manca negara.

Anggok mengaku memilih profesi tersebut, karena menurutnya fashion tak bakal pudar ditelan zaman, malah sebaliknya akan semakin maju.

“Makanya di tahun 2020 itu aku memutuskan untuk mulai menjahit,” ungkap pria lajang ini saat ditemui di kawasan Jalan Putri Hijau, Kesawan, Medan Barat, Senin (9/12/24) sore.

Sebelum serius menggeluti dunia jahit-menjahit, ia sempat bekerja sebagai barista di salah satu coffee shop di Kota Medan, di sela-sela perkuliahannya, dari tahun 2016 hingga 2019.

Baca juga: Modal Pengalaman, Pria ini Berhasil Buka Usaha Warung Bakso

Bagi Anggok, menjahit bukan hanya sekedar pekerjaan, tetapi lebih kepada gairah (passion) yang sudah ia miliki sejak lama.

“Awalnya itu karena kecintaan aku dengan jeans pas di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dan aku berpikir gimana dari jeans ini aku bisa menghasilkan cuan,” lanjutnya.

Menurut Anggok, gaya menjahit yang ia kerjakan saat ini, terinsipirasi dengan tekni Sashiko dari Jepang. Selain itu, memiliki ciri khas jahitan sendiri.

“Jahitan khas aku itu, ku jahit 3 kali. Ku jahit lurus dan zig-zag. Jahitannya sengaja ku buat sedikit keluar tapi tetap rapi dan raw,” ujarnya.

Model jahit yang ia gunakan ini merupakan perpaduan atau kolase dari permintaan pelanggan.

“Aku dominan menjahit itu untuk bahan-bahan dari jeans. Baik itu celana dan jaket. Tapi, tetap terbuka untuk bahan lainnya. Jadi, di atas jeans itu aku kolasekanlah dari baju-bajuku yang udah gak ku pakai lagi dan selebihnya aku beli di monza mulai harga Rp5 ribu,” lanjutnya.

Baca juga: Pelaku Usaha dari Asahan Raih Penghargaan Bergengsi Sumatera Utara 2024

Anggok mengaku sangat mencintai pekerjaan ini. Biasanya ia lakukan dari pukul 23.59 WIB hingga pagi hari.

“Untuk model jahitan ku itu kan lebih ke custom. Aku jual mulai harga Rp350 ribu per item. Bisa lebih dari itu juga, dilihat dari jenis celana, jaket, dan tas, juga ketebalannya. Bahkan bisa lebih mahal kalau makin banyak permintaan pelanggan,” bebernya.

Jika tidak ada orderan sedang kosong, Angga pun menggunakan waktunya untuk menciptakan produk jahitan sendiri yang bisa ia jual mulai dari harga Rp500 ribu hingga Rp1,5juta.

Selama 4 tahun ia menjahit, sudah ada ratusan pesanan yang ia terima. Pelanggannya kini tersebar di berbagai kota.

“Mayoritas pembeli itu dari luar Kota Medan. Itu mereka kirim celana, jaket, maupun tasnya ke alamat ku. Terus aku kirim balik lagi ke mereka,” ungkapnya.

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji