Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dermawanti (58) warga Jalan Nagur Gang Manunggal Kelurahan Martoba telah menjalankan usaha opak ubi selama 20 tahun. Berkat usaha camilan sederhana ini, ia berhasil membesarkan tiga anak hingga sukses.

“Awalnya saya mencoba berbagai usaha, tapi hanya opak ubi yang bertahan,” ujar Dermawanti saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/12/24).

Usaha ini dimulai bersama almarhum suaminya. Setelah suaminya wafat, ia melanjutkan usaha tersebut dibantu salah seorang anaknya. Produksi opak ubi Dermawanti berawal dari skala kecil, hanya menggunakan 5 kilogram ubi per hari.

Baca juga : Kisah Sukses Wanita Pengusaha Lontong di Siantar, Berawal dari 4 Batang Hingga 600 Sehari

Kini, ia mampu mengolah hingga 25 kilogram ubi setiap pagi, menghasilkan sekitar 60 bungkus opak yang masing-masing berisi 10 buah. Opak tersebut dijual seharga Rp10.000 per bungkus. Meski terlihat sederhana, proses pembuatannya membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra.

“Membuat opak ini tidak membutuhkan modal besar, tapi prosesnya cukup rumit. Ubi harus diparut, dicetak, dikukus, lalu dijemur sebelum digoreng. Jika cuaca mendung, opak lebih lama kering, dan itu menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.