Sidang Lima Terdakwa Kasus Pabrik Ekstasi Rumahan Ditunda 5 Kali, Ada Apa?


Para terdakwa kasus pabrik pil ekstasi rumahan saat menjalani sidang di PN Medan. (f:deddy/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sidang tuntutan terhadap 5 terdakwa kasus pabrik ekstasi rumahan di Jalan Kapten Jumhana, Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, ditunda lagi.
Harusnya sidang tuntutan hukuman terhadap terdakwa Hendrik Kosumo, Debby Kent, Hilda Dame Ulina Pangaribuan, Arpen Tua Purba, dan Mhd. Syahrul Savawi alias Dodi digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan hari ini, Rabu (26/2/2025).
Adapun alasan penundaan sidang tuntutan ini ialah, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Medan masih belum menyelesaikan surat tuntutannya, dan penundaan ini terjadi kelima kalinya.
"Enggak (sidang), enggak ada hari ini jaksanya," kata Ketua Majelis Hakim, Nani Sukmawati, saat ditemui Mistar di PN Medan petang tadi.
Nani pun berharap surat tuntutan JPU dapat selesai pada Selasa (4/3/2025) mendatang dan dibacakan di persidangan yang terbuka untuk umum.
"Belum, tanggal 9 (masa tahanan para terdakwa habis). Kita upayakan (diputus sebelum masa penahanan habis). Mudah-mudahan Selasa depan sudah selesai," ucapnya.
Penundaan pertama pada Senin (24/2/2025), kedua Rabu (19/2/2025), ketiga Rabu (12/2/2025), dan keempat Rabu (5/2/2025). Alasannya adalah rencana tuntutan belum selesai.
Diketahui, dalam kasus ini, kelima terdakwa didakwa dengan dakwaan pertama, yakni melanggar Pasal 114 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang (UU) No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Dakwaan kedua melanggar Pasal 113 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dakwaan ketiga melanggar Pasal 112 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Dakwaan keempat melanggar Pasal 129 huruf a UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, serta dakwaan kelima melanggar Pasal 131 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (deddy/hm17)