Dua Mantan Kepala BRI Kutalimbaru Bersama Lima Koleganya Diadili Besok


Kejari Medan saat melakukan penahanan terhadap tersangka Moehammad Juned dan Erwin Handoko kasus dugaan korupsi kredit fiktif di Unit BRI Kutalimbaru. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dua mantan Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kutalimbaru Cabang Medan Iskandar Muda bakal diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Medan besok, Senin (17/2/25).
Kedua mantan pejabat BRI yang dimaksud tersebut, yaitu Moehammad Juned selaku Kepala Unit BRI Kutalimbaru periode April 2021–April 2023 dan Erwin Handoko selaku Kepala Unit BRI Kutalimbaru periode April 2023–Mei 2024.
Selain itu, ada mantan Customer Service BRI Kutalimbaru, Joshua Adrian Sitompul, dan mantan Mantri BRI Kutalimbaru, David Sloan. Serta, tiga narahubung nasabah BRI Kutalimbaru, yaitu Habib Mahendra, Rahmad Singarimbun, dan Rahmayanti alias Titin yang juga bakal disidangkan.
Ketujuhnya akan diadili terkait kasus korupsi kredit fiktif di Unit BRI Kutalimbaru Cabang Medan Iskandar Muda tahun 2021–2024 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp6.280.628.075 (Rp6,2 miliar lebih).
Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, Mochamad Ali Rizza, mengatakan bahwa pihaknya telah melimpahkan berkas perkara ketujuh tersangka ke Pengadilan Tipikor Medan pada Selasa (11/2/25) lalu.
"Pengadilan Tipikor Medan sudah menjadwalkan sidang perdana kasus korupsi kredit fiktif di Unit BRI Kutalimbaru dengan agenda pembacaan surat dakwaan pada hari Senin (17/2/25) besok," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Minggu (16/2/25).
Ali mengatakan, rencananya surat dakwaan terhadap ketujuh tersangka akan dibacakan pihaknya melalui jaksa penuntut umum (JPU), Fauzan Irgi Hasibuan.
"Dari ketujuh tersangka tersebut, dua di antaranya akan diadili secara in absentia (tanpa kehadiran) karena berstatus daftar pencarian orang (DPO)," ujarnya.
Dijelaskannya, kedua tersangka yang berstatus DPO tersebut ialah David Sloan dan Habib Mahendra. Keduanya ditetapkan sebagai DPO setelah tidak memenuhi beberapa kali panggilan secara patut dari pihaknya. (deddy/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Akhir Pekan Harga Emas di Pegadaian Masih Stagnan