Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Waspada, RI Berpeluang Alami Krisis Beras Fase Kedua

journalist-avatar-top
By
Monday, March 4, 2024 21:12
0
waspada_ri_berpeluang_alami_krisis_beras_fase_kedua

Waspada Ri Berpeluang Alami Krisis Beras Fase Kedua

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID
Kepala Badan Pangan (Bapanas) Arief Prasetyo mengingatkan bahwa Indonesia berpeluang masuk ke fase krisis beras yang kedua kalinya.

Menurut Arief hal itu bisa terjadi jika masa tanam pada Maret-April menghasilkan beras di bawah 2,5 juta ton.

“Fase krisis kedua ini tergantung tanam Maret dan April. Masih tanam di atas 1 juta hektar, maka bulan 7 kita tetap masih punya beras di atas 2,5 juta ton,” ujar Arief seperti dikutip dari Detik Finance, Senin (4/3/24).

Indonesia sebelumnya pernah berhasil melewati krisis beras. Kala itu, harga beras melambung sementara produksi dalam negeri menurun.

Oleh karena itu, Arief mengatakan pemerintah harus bersiaga dengan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang aman. Ia menilai hal itu bisa dilakukan dengan menyerap hasil panen Maret-April apabila telah melampaui kebutuhan dalam negeri.

Baca juga:Inflasi Harga Beras Tuai Kritik dari Ketua Komisi B DPRD Sumut

“Maka pemerintah sudah bersiap dengan CBP-nya karena Juli hingga akhir tahun, awal tahun menjadi masa pemerintah melakukan intervensi. Caranya dengan panen, serap, panen, serap,” ujarnya.

Harga beras belakangan ini meroket. Tak hanya itu, stoknya pun mulai langka di ritel modern.

Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memproyeksi kelangkaan dan mahalnya harga beras berlangsung setidaknya akan sampai akhir Maret 2024.

Baca juga:Presiden Yakin Harga Beras Segera Turun dan Stok Aman di Bulan Ramadhan

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan hal itu terjadi karena panen di Maret pun tidak terlalu besar bahkan cenderung di bawah normal.

“Kondisi seperti ini masih akan berlangsung sampai dengan akhir Maret,” katanya, Senin (26/2/24).

Ia memperkirakan panen pada Maret hanya mampu menghasilkan beras 3,5 juta ton. Padahal, normalnya panen bisa menghasilkan lebih dari 5 juta ton.(cnn/hm18)

journalist-avatar-bottomAndiyus