Warung Miso di Siantar Ini Jadi Saksi Bisu Perjuangan Hidup Seorang IRT
Warung Miso Di Siantar Ini Jadi Saksi Bisu Perjuangan Hidup Seorang Irt
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Di sudut Kota Pematangsiantar, tepatnya di Jalan Melanton Siregar, Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, tepatnya setelah simpang SMP Negeri 11, sebelum Yonif tentara 122, ada sebuah warung sederhana.
Selain menawarkan kuliner yang lezat, kedai yang saat diberi nama Warung Miso Kak Yus ini menjadi saksi perjuangan wanita tangguh bernama Yusmayani Saragih.
Warung ini bukan sekadar tempat makan, tetapi juga saksi bisu perjalanan hidup keluarga wanita yang akrab disapa Kak Yus tersebut, agar bebas dari keterbatasan ekonomi.
Berdiri sejak 2005, warung ini awalnya dirintis almarhum ibunda Yus, sebagai cara untuk menopang perekonomian keluarga, setelah sang ayah harus berhenti menjadi sopir truk karena usia.
Baca juga: Sempat Jatuh Bangun, Rufayidah Sukses Buka 3 Warung Seblak
“Bapak waktu itu hanya sesekali bekerja. Akhirnya, ibu memutuskan membuka warung ini. Miso jadi menu utama kami karena cocok di lidah masyarakat sini,” kenang Yus saat ditemui mistar di warungnya, Rabu (4/12/24).
Awalnya, di warung ini tak hanya menjual miso dan mi goreng, tetapi juga pecal. Cita rasa khas buatan sang ibunda membuat warung ini cepat dikenal warga sekitar.
Namun, pada 2016, sang ibu meninggal dunia. Sebelum wafat, warung ini sempat tutup karena kondisi kesehatan ibundanya yang memburuk. Kepergian sang ibu menjadi titik balik hidup Yus.
“Saya merasa, kalau tidak dilanjutkan, perjuangan ibu akan sia-sia. Jadi, meskipun berat, saya memutuskan untuk meneruskan warung ini,” ujarnya.
Saat awal melanjutkan warung, Kak Yus menghadapi tantangan besar. Banyak pelanggan ragu akan kemampuannya menjaga cita rasa warisan sang ibu.
“Ada yang bilang, ‘Kalau yang masak beda, pasti rasanya juga beda’. Tapi saya buktikan, bahwa tangan saya juga bisa menghasilkan rasa yang sama meski dengan ciri khas berbeda,” ujar Yus yakin.
Baca juga: Warung Setia di Pematangsiantar, Bertahan di Tengah Persaingan Modern
Akhirnya, pelanggan setia ketika sang ibu masih berjualan, perlahan mulai kembali. Warung yang dulu dikenal sebagai Miso Joker (dari panggilan akrab ayahnya) berganti nama menjadi Warung Miso Kak Yus.
Namun, ada perbedaan besar dalam operasionalnya. Jika dulu sang ibu dibantu suami dan anak-anaknya, kini Yus hanya mengandalkan tenaga suaminya yang telah berhenti sebagai kurir di KAI Logistik. Sesekali dia juga dibantu adik perempuannya yang masih kuliah.
“Kami memutuskan suami berhenti kerja karena beban pekerjaannya berat dan gajinya pas-pasan. Sekarang, suami saya bertugas belanja pagi, sementara saya menyiapkan keperluan sekolah anak-anak,” bebernya.
Dengan dua anak (satu masih balita dan satu lagi duduk di bangku SD), membagi waktu antara keluarga dan usaha bukanlah hal yang mudah.
PREVIOUS ARTICLE
Olok -olok Pedagang, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah