Wednesday, February 26, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Warga Kota Medan Kurang Minati Pernak-Pernik Ramadan

journalist-avatar-top
By
Rabu, 26 Februari 2025 17.33
warga_kota_medan_kurang_minati_pernakpernik_ramadan

Munawar melayani pembeli pernak-pernik. (f:amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Jelang bulan suci Ramadan 1446 hijriah, penjual pernak-pernik di Kota Medan mengatakan warga Kota Medan kurang minati berburu hiasan dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun lalu, 10 hari sebelum puasa sudah banyak yang cari. Tapi sekarang, Ramadan makin dekat tapi belum banyak yang beli," kata Munawir Al Hamdani, 36 tahun, di Tokonya Jalan Adi Sucipto, Seri Rejo, Medan Polonia, Rabu (26/2/2025).

Penjual sekaligus pemilik usaha tersebut menyebutkan sudah membuka usaha pernak-pernik sejak 15 tahun lalu.

"Awalnya ke pasar dulu baru ke restoran-restoran. Kalau ada peminatnya, kita baru buat pernak-pernik. Artinya sesuai dengan permintaan pelanggan," ucapnya.

Munawir mengatakan tantangan membuka usaha ini adalah takut tidak laku dan kurang peminat. Namun, ternyata banyak peminat pernak-pernik Ramadan ini.

Menurut Munawir, di tokonya menjual hiasan ketupat, menara, bedug, gambar unta dan orang, serta pohon kurma.

"Ketupat yang kecil Rp5.000 per buah, paling mahal Rp150.000. Untuk menara sekitar Rp500.000 hingga Rp1.500.000. Kemudian, bedug kecil Rp200.000 dan yang besar Rp500.000," ucapnya.

Kemudian, harga gambar bentuk unta dan orang dibanderol dengan harga Rp200.000 sampai Rp300.000. Sedangkan pohon kurma sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000.

"Saya jualan hanya saat momen Ramadan dan Lebaran saja. Di luar itu, saya punya usaha kedai. Saat ini sudah ada sekitar 4.000 buah ketupat dan 2.000 lentera," ujarnya.

Munawar mengaku bahan baku pembuatan adalah styrofoam dan mudah didapatkan di Kota Medan. Kemudian, ia juga menjelaskan pembuatan pernak-pernik berkisar satu jam untuk bentuk yang sederhana, seperti bintang, gambar unta, dan orang.

"Sehari sekitar Rp2.000.000. Tapi kalau banyak yang beli, sehari bisa Rp10.000.000 sampai Rp15.000.000. Mudah-mudahan jelang Ramadan nanti, pembeli mulai datang untuk beli," katanya.

Seorang pembeli, Riddhi Suarika, 16 tahun, mengatakan membeli pernak-pernik Ramadan untuk tugas sekolah.

"Sebentar lagi masuk bulan Ramadan, jadi tugas dari sekolah mencari pernak-pernik untuk memeriahkan," ucapnya.

Riddhi menyampaikan ia mengetahui tempat ini dari gurunya.

"Saya beli satu lentera seharga Rp40.000, kebetulan dekat rumah jadi saya yang beli," ujarnya.

Menurutnya, harga pernak-pernik ini masih terbilang murah dibanding tempat-tempat lain yang menjual barang yang sama. (amita/hm18)

RELATED ARTICLES