Satgas Pangan Langkat Monitoring Ketersedian Bahan Pokok


Tim Satgas Pangan Langkat melakukan monitoring stok beras di Gudang Bulog di Stabat. (f:endang/mistar)
Langkat, MISTAR.ID
Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Langkat melakukan monitoring pengawasan ketersediaan serta harga bahan pokok. Pemantauan langsung di Pasar Baru Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Gudang Bulog di Kompleks Pergudangan Stabat Baru, Selasa (4/3/2025).
Dipimpin Kasat Reskrim AKP Pandu H.W. Batubara selain bahan pokok, kegiatan ini juga memantau Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas LPG di wilayah Kabupaten Langkat. Kegiatan ini turut melibatkan berbagai instansi terkait untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjaga dengan baik.
Hasil monitoring ditemukan bahwa stok bahan pokok masih mencukupi untuk 30 hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panic buying.
"Dari segi harga, sebagian besar masih sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, kecuali produk minyakita dan cabai merah yang mengalami sedikit kenaikan harga. Satgas Pangan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan harga tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan signifikan," ujar Akp Pandu.
AKP Pandu H.W. Batubara menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok agar masyarakat tidak mengalami kesulitan selama bulan Ramadan dan Idulfitri.
“Kami akan terus melakukan pemantauan bersama instansi terkait guna memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar dan harga tetap terkendali. Kami juga mengimbau para pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar,” ujar AKP Pandu.
Polres Langkat juga akan terus mengawal stabilitas pangan dan melakukan tindakan tegas terhadap oknum yang mencoba melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok.
"Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih tenang tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga bahan pokok. Tetap bijak dalam berbelanja dan bersama kita jaga kestabilan ekonomi," kata Akp Pandu. (endang/hm25)