Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Perputaran Uang Selama Libur Nataru Diprediksi Tembus Rp100 Triliun

journalist-avatar-top
By
Monday, December 23, 2024 17:13
0
perputaran_uang_selama_libur_nataru_diprediksi_tembus_rp100_triliun

Perputaran Uang Selama Libur Nataru Diprediksi Tembus Rp100 Triliun

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 akan mencapai Rp100 triliun. Perkiraan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang.

Sarman mengatakan, prediksi tersebut berdasarkan asumsi jumlah pelaku perjalanan pada periode Nataru mencapai 110,67 juta orang, yang berarti ada kenaikan sekitar 3,67 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu.

“Jika rata-rata per keluarga 4 orang, maka jumlah pemudik 110,67 juta orang setara dengan 27.667.500 keluarga. Dengan asumsi setiap keluarga membawa uang rata-rata sebesar Rp3,3 juta, maka potensi perputaran uang diperkirakan mencapai Rp91,302 triliun. Jumlah ini sangat mungkin bisa mendekati Rp100 triliun,” ujar Sarman dalam keterangannya dikutip, Senin (23/12/24).

Baca Juga : Libur Nataru 2024, Dishub Simalungun Petakan Zona Parkir di Parapat

Meskipun daya beli masyarakat mengalami penurunan, semangat masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Nataru tetap tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, banyak masyarakat yang telah menabung dan merencanakan untuk mudik ke kampung halaman atau berwisata akhir tahun untuk menyambut tahun baru.

Kedua, banyak pekerja yang mengambil cuti tahunan pada tanggal 23-24 Desember, sehingga waktu libur bisa mencapai 10 hari. Ketiga, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10%, sementara harga tiket kereta api dan kapal laut tetap stabil selama libur Nataru 2024/2025.

Sarman menambahkan, perputaran uang ini akan merata di berbagai tujuan mudik dan wisata. Selain itu, ia menilai bahwa momentum ini akan meningkatkan produktivitas di berbagai sektor usaha, seperti transportasi udara, kereta api, bus, rental kendaraan, angkutan logistik, jasa pengiriman, travel, layanan transportasi online (seperti Grab), angkutan laut, hingga jasa kapal penyeberangan.

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar