Perang Dagang AS-China Guncang Dunia, Indonesia Diuntungkan?


Perang dagang AS-China berpotensi untuk membangkitkan ekonomi Indonesia (f:samuel/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Ketegangan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China, kembali memanas dan mengguncang perekonomian global. Imbasnya terasa di mana-mana, pasar keuangan bergejolak, nilai tukar melemah, dan terakhir, UNCTAD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,8 persen menjadi hanya 2,3 persen.
Namun di tengah badai global, Indonesia justru melihat peluang emas, Indonesia dapat diuntungkan.
Budihardjo Iduansjah, Chairman of The Asian Trade, Tourism and Economic Council (ATTEC) sekaligus Ketua Umum Hippindo, menyatakan bahwa perang tarif antara AS dan China bisa menjadi titik balik kebangkitan ekonomi Indonesia.
“Hari ini adalah momentum yang sangat tepat. Ketika Amerika dan China sibuk berperang tarif, Indonesia punya posisi strategis sebagai tujuan relokasi pabrik dari China,” ujar Budihardjo dalam Indonesia Investment Summit, dikutip dari kompas pada Kamis (17/4/2025).
Menurutnya, para investor asing kini mulai melirik Indonesia sebagai rumah baru untuk manufaktur. Ia bahkan menyebut fenomena ini sebagai peluang "bedol pabrik", atau eksodus besar-besaran fasilitas produksi dari luar negeri ke Tanah Air.
“Bukan hanya untuk investor keuangan, tapi juga untuk pemilik pabrik di China. Welcome to Indonesia!” tegas Budihardjo.
Melihat potensi tersebut, Budihardjo mendorong pemerintah untuk segera menyiapkan kebijakan konkret yang mempermudah proses relokasi. Lebih dari itu, ia mengusulkan skema kolaborasi antara pabrik asing dengan industri kecil dan menengah (IKM) lokal, demi menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan.
“Pak Menteri (Perdagangan), mari kita buat kebijakan bedol pabrik! Bawa pabrik-pabrik dari luar negeri ke Indonesia, dan dorong joint venture dengan IKM lokal kita,” serunya.
Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, optimisme seperti ini menjadi angin segar bagi masa depan ekonomi Indonesia. Saat negara-negara lain fokus menghadapi dampak negatif, Indonesia justru bisa jadi panggung utama bagi ekspansi industri global. (hm17)
NEXT ARTICLE
Harga Bahan Pokok di Kota Medan Terpantau Stabil