Monday, February 3, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Naiknya Harga Cabai Merah Sebabkan Inflasi 8 Wilayah di Sumut

journalist-avatar-top
By
Monday, February 3, 2025 17:53
48
naiknya_harga_cabai_merah_sebabkan_inflasi_8_wilayah_di_sumut

Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra saat memberi pemaparan. (f: amita/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengungkap perkembangan inflasi di delapan kota, yaitu Karo, Sibolga, Gunung Sitoli, Padangsidimpuan, Medan, Deli Serdang, Pematangsiantar, dan Labuhanbatu.

Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra, memaparkan inflasi dan deflasi yang terjadi di beberapa kota tersebut. Karo mengalami inflasi 0,44 persen secara mtm dan yoy 1,65 persen. Sibolga mengalami inflasi 0,06 persen dengan inflasi yoy 2,10 persen.

"Sementara itu, Gunung Sitoli penyumbang deflasi mtm 0,44 persen, yoy masih mengalami inflasi sebesar 1,87 persen. Padangsidimpuan mengalami inflasi mtm 0,13 persen dam yoy 2,11 persen," sambungnya.

Lalu, Kota Medan inflasi 0,02 persen, secara yoy inflasi tercatat 1,62 persen. Deli Serdang mengalami deflasi 0,01 persen, secara yoy 1,67 persen. Pematangsiantar mengalami inflasi mtm 0,53 persen, yoy 2,50 persen. Labuhanbatu mengalami inflasi mtm 0,13 persen, yoy inflasi cukup tinggi yaitu 3,09 persen.

"Sehingga Sumut secara mtm inflasi tercatat 0,07 persen dan yoy 1,78 persen. Di tingkat nasional mengalami deflasi mtm 0,76 persen dan inflasi yoy 0,76 persen," ucap Asim, Senin (3/2/25).

Perkembangan harga cabai merah sebagai penyumbang inflasi terbesar di delapan wilayah di Sumut. "Secara mtm, tertinggi terjadi di Kota Medan yaitu inflasi sebesar 83,88 persen. Kemudian tercatat di Deli Serdang 55,41 persen, Kabupaten Karo 51,64 persen. Padangsidimpuan sebesar 51,34 persen," jelasnya.

Kota lain mengalami inflasi untuk cabai merah di bawah 50 persen seperti Labuhanbatu, Gunung Sitoli, dan Sibolga. "Januari 2025, cabai merah sebagai penyumbang andil inflasi terbesar 0,52 persen secara mtm. Secara kumulatif hingga Januari 2025, cabai merah mengalami inflasi sebesar 62,59 persen," sambungnya.

Dikatakan Asim, ada beberapa wilayah yang mengalami inflasi bawang merah, diantaranya Kota Medan yang mengalami inflasi mtm 35,33 persen, Karo sebesar 30,61 persen, Labuhanbatu sebesar 22,75 persen, Padangsidimpuan sebesar 20,66 persen, dan Pematangsiantar sebesar 25,92 persen.

"Sedangkan kota-kota lain berada di bawah 20 persen," lanjutnya.

Cabai rawit terjadi peningkatan harga yang mengalami inflasi cukup tinggi, diantaranya Labuhanbatu inflasi mtm 44,08 persen, Pematangsiantar sebesar 40,38 persen, Sibolga sebesar 36,24 persen Gunung Sitoli sebesar 32,64 persen, Kota Medan sebesar 31,01 persen.

"Peningkatan inflasi Sumut pada Januari 2025 secara mtm sebesar 0,07 persen dan yoy sebesar 1,78 persen. Penyumbang inflasi yang paling utama adalah cabai merah, bawang merah, cabai rawit, wortel, kelapa, cabai hijau, telur ayam ras, ikan tongkol, angkutan udara, ikan lele, mas perhiasan, kentang, kangkung, beras, minyak goreng, bawang putih, bensin, gula pasir, ikan gembung, dan udang basah" paparnya.

Komoditas penyumbang inflasi per Januari secara yoy diantaranya cabai merah, emas perhiasan, cigarette kretek mesin, minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, bawang putih, kelapa, mi, cabai hijau, kentang, kangkung, ikan dencil, gula pasir, cigarette kretek tangan, kopi bubuk, dan ikan lele. (amita/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar