Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
EDUKASI

Tanggapan Mahasiswa Medan soal Berpikir Kritis dan Tidak Apatis

journalist-avatar-top
By
Monday, November 11, 2024 21:43
0
tanggapan_mahasiswa_medan_soal_berpikir_kritis_dan_tidak_apatis

Tanggapan Mahasiswa Medan Soal Berpikir Kritis Dan Tidak Apatis

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Pemikiran kritis seharusnya menjadi suatu kewajiban bagi setiap mahasiswa. Belakangan ini, mahasiswa dinilai sudah apatis dan tidak peduli pada sekitar. Fenomena ini membuat sejumlah kaum akademis dan mahasiswa merasa kecewa.

Salah satunya Ganda Girsang (23), mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU). “Sebenarnya kecewa dan bukan hanya belakangan ini, tetapi sudah sejak waktu yang lama, bisa dibilang bukan hanya kecewa, tetapi marah,” katanya dalam acara Diskusi Kemaana Perginya Kritisisme Mahasiswa di Lapangan Basket Kampus UMSU, Jalan Muchtar Basri, Medan, Senin (11/11/24).

Menurutnya, hal itu disebabkan pemerintah yang begitu sensitif terhadap kritik. “Ini pembungkaman terhadap ruang demokrasi masyarakat. Padahal kritik adalah bentuk kepedulian,” ungkapnya.

Lain halnya dengan Coengfai, mahasiswa program studi hukum di salah satu perguruan tinggi kampus di Kota Medan. Menurutnya, pada dasarnya sistem pendidikan kapitalis mendoktrin mahasiswa bukan berdasarkan esensi ilmunya, tetapi hanya demi kebutuhan ekonomi.

Baca Juga : Fokum UMSU Gelar Diskusi Tematik ‘Kemana Perginya Kritisisme Mahasiswa?’

“Mahasiswa dituntut hanya kuliah, tamat, lalu jadi pekerja biasa saja. Oleh karena itu, mahasiswa itu tidak pernah didoktrin untuk berpikir tetapi mematuhi,” katanya seraya menambahkan mahasiswa dituntut bersifat individualistis daripada bersosial.

Sementara itu, mahasiswa UMSU Bayu Aji Nugroho (21), menilai sikap ini disebabkan banyak rekan-rekan sejawatnya yang memilih berada di zona nyaman. Ia berharap ke depannya mahasiswa harus tetap kritis agar bisa membuat keputusan yang lebih baik.

“Mahasiswa itu dinobatkan sebagai agent of change atau pembawa perubahan. Maka harus dibiasakan berpikir kritis agar dapat membuat keputusan yg matang, bijaksana, bermanfaat bagi banyak orang,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, untuk menjadi mahasiswa sesorang harus memiliki rasa bebas dalam berpendapat dan berpikir kritis. Ia menyarankan lebih baik bergerak sedikit demi sedikit daripada apatis dan tidak melakukan perubahan apapun. (devi/hm24)

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar